Lumajang, – Aksi pencurian yang melibatkan teknik tidak biasa terjadi di Desa Alun-Alun, Kecamatan Ranuyoso, Lumajang. Seorang warga setempat berinisial Saman (38) nekat mencuri dua sepeda motor milik mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan cara membobol gudang penyimpanan menggunakan cairan HCL dan linggis.
Motor yang dicuri adalah milik Ika Wahyu, mahasiswa Universitas Jember (Unej), dan Thoriq, mahasiswa Universitas Islam Negeri KHAS Jember.
Kedua kendaraan tersebut diparkir di gudang yang telah disiapkan oleh panitia KKN sebagai tempat penitipan barang dan kendaraan peserta.
Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar, dalam konferensi pers pada Sabtu (16/8/2025), mengungkapkan pelaku awalnya mencoba melubangi tembok gudang dengan menyiramkan cairan HCL (asam klorida), namun gagal.
Baca juga: Sindikat Pencuri Meteran Air Diringkus, Polres Lumajang Kejar Dua DPO
Tidak berhenti di situ, pelaku kemudian merusak pintu gudang menggunakan alat bantu seperti linggis dan obeng.
“Modus ini cukup jarang ditemukan dalam kasus curanmor di desa. Pelaku menunjukkan niat dan perencanaan yang kuat untuk membobol tempat penyimpanan,” kata Alex, Sabtu (16/8/25).
“Setelah berhasil masuk ke dalam gudang, pelaku membawa kabur dua sepeda motor dan menjualnya bersama rekannya yang kini masih buron,” tambahnya.
Baca juga: Polres Lumajang Amankan Tiga Oknum LSM Diduga Peras Kades Tunjung
Polres Lumajang menangkap Saman, satu dari dua pelaku, beberapa hari setelah kejadian yang berlangsung pada 6 Agustus 2025.
Dari hasil pemeriksaan, Saman mengaku hanya mendapat Rp1,5 juta dari hasil penjualan motor curian, yang dibagi bersama rekannya.
“Satu pelaku sudah kami amankan. Kami masih mengejar satu pelaku lain serta mencari keberadaan dua motor tersebut untuk dikembalikan ke pemiliknya,” jelasnya.
Ironisnya, Saman adalah warga desa yang sebelumnya diminta oleh kepala desa untuk membantu menjaga keamanan mahasiswa KKN selama mereka tinggal di desa.
Namun, rasa sakit hati karena merasa tidak dihargai dan diabaikan oleh para mahasiswa, menjadi motif utama SM melakukan pencurian.
“Pelaku merasa mahasiswa tidak berbaur dengan warga dan itu memicu rasa sakit hati. Ini yang kemudian mendorong niat melakukan pencurian,” tambah Alex.
Insiden ini sempat viral di media sosial, memicu kekhawatiran dari pihak kampus. Universitas Jember bahkan memutuskan untuk menarik seluruh mahasiswanya dari lokasi KKN di Lumajang dengan alasan keamanan.
Tinggalkan Balasan