Lamisih, Perempuan Desa yang Bangkit Lewat Gula Aren - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Dorong Gerakan Sosial Bersama untuk Tangani Rumah Tidak Layak Huni Langkah Cepat Pemkab Lumajang Redakan Kepanikan Warga Terdampak Puting Beliung di Kalipenggung Bunda Indah Tekankan Pariwisata Berkelanjutan saat Resmikan Wisata Kopi Jatian Kenongo Wabup Lumajang: Kemajuan Daerah Tumbuh dari Rasa Aman dan Kedekatan TNI dengan Rakyat Sinergi TNI dan Pemkab Lumajang: Rumah Mbok Imuk Jadi Cermin Cinta, Kepedulian, dan Ketahanan Sosial Bangsa

Bisnis · 19 Agu 2025 16:58 WIB ·

Lamisih, Perempuan Desa yang Bangkit Lewat Gula Aren


 Lamisih, Perempuan Desa yang Bangkit Lewat Gula Aren Perbesar

Lumajang, – Di tengah deretan pohon aren yang menjulang di Desa Pakel, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, suara nyala tungku dan aroma manis gula rebus menyambut hari-hari Lamisih (46).

Sejak delapan tahun terakhir, ia menekuni usaha produksi gula aren, sebuah usaha rumahan yang tidak hanya menghidupi keluarganya, tapi juga menjadi cermin kemandirian perempuan desa.

Lebih dari sekadar ibu rumah tangga, Lamisih kini menjadi produsen sekaligus penggerak ekonomi kecil dari dapurnya sendiri.

Namun jalannya tak selalu mudah. Ia memulai dari nol, hanya bermodalkan keterampilan sederhana dan semangat bertahan hidup.

“Awalnya cuma untuk tambah penghasilan, karena waktu itu masih susah. Saya dan suami kerja bareng, dia yang menyadap nira, saya yang masak jadi gula,” tutur Lamisih saat ditemui, Rabu (19/8/25).

Baca juga: Dari Limbah Jadi Berkah, Cerita Ibu-Ibu Lumajang Mengolah Pelepah Pisang Jadi Kertas Bernilai Jual

Usaha gula aren yang dijalankan Lamisih tergolong tradisional. Namun, keterbatasan tak membuatnya berhenti.

Tantangan terbesar yang ia hadapi di awal adalah pemasaran produk hanya laku jika pembeli datang sendiri. Tanpa kemasan menarik dan jaringan pasar, gula produksinya nyaris tak dikenal.

Titik balik datang saat ia menerima pendampingan dari Program Keluarga Harapan (PKH) akhir 2017.

Lewat program tersebut, Lamisih belajar banyak hal, seperti cara menentukan harga jual yang sesuai pasar, strategi pengemasan agar produk lebih menarik, hingga membangun relasi dengan toko dan pembeli tetap.

Baca juga: Tak Hanya Air, Banjir di Senduro Bawa Batu dan Kayu ke Tengah Jalan

“Setelah ikut pelatihan, saya mulai tahu pentingnya kemasan. Dulu cuma pakai plastik seadanya, sekarang pakai kemasan rapi. Pembeli juga jadi percaya,” jelasnya.

Kini, gula aren produksinya sudah punya pasar tetap. Ia menjual produknya dalam berbagai ukuran, mulai dari Rp10.000 hingga Rp60.000. Keuntungan dari penjualan itu menjadi sumber penghidupan utama keluarganya, bahkan bisa membantu biaya pendidikan anak.

Tak hanya sukses mengelola usaha, Lamisih membuat keputusan besar mengundurkan diri sebagai penerima bantuan sosial PKH. Keputusan ini ia ambil dengan kesadaran penuh bahwa masih banyak keluarga lain yang lebih membutuhkan.

“Kalau usaha sudah berkembang dan penghasilan stabil, rasanya sudah saatnya lepas. Bantuan itu lebih baik diberikan kepada keluarga yang benar-benar masih kesulitan,” katanya.

Langkah ini diapresiasi oleh banyak pihak, termasuk Bambang, pendamping PKH di Desa Pakel.

“Bu Lamisih ini bukti bahwa program bansos bisa berhasil kalau dimanfaatkan dengan benar. Dia tidak hanya mandiri, tapi juga bisa jadi contoh bagi perempuan-perempuan lain,” kata Bambang.

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tembakau Kasturi dan White Burley Lumajang Tembus Harga Rp 60 Ribu per Kg

7 Oktober 2025 - 09:12 WIB

Rp891 Juta DBHCHT Digelontorkan, Pemkab Lumajang Bangun Puluhan Gudang Pengering Tembakau

7 Oktober 2025 - 09:01 WIB

Bukan Semangka Biasa! Inilah Semangka Inul dari Lumajang, Kuning, Manis, dan Lonjong

7 Oktober 2025 - 08:52 WIB

Bermodal kesadaran dan kreativitas, Pemuda Lumajang temukan nilai ekonomi dari limbah MBG

5 Oktober 2025 - 13:49 WIB

Zona Merah Bikin Sepi Orderan, Ojol Lumajang Minta Perlindungan dan Kepastian

26 September 2025 - 13:35 WIB

Pemkot Surabaya Siapkan Sanksi Tegas untuk Kos-Kosan Nakal, Mulai Teguran hingga Pencabutan Izin

24 September 2025 - 15:17 WIB

Trending di Bisnis