Dari Lumajang, Doa untuk Affan dan Pesan Persatuan untuk Indonesia - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Kelebihan Kamera ZEISS Vivo V60: Bikin Fotografi Setara Flagship Harga Vivo V60 di Indonesia: Review, Spesifikasi, dan Kelebihan yang Bikin Tergoda Cara Memutihkan Kulit Secara Alami dengan Mudah dan Aman Ketua Kadin Lumajang Imbau Jaga Kondusifitas Jelang Demo 3 September, Stabilitas Kunci Pertumbuhan Ekonomi Daftar HP 3 Jutaan Kamera Terbaik 2025: Kelebihan, Kekurangan dan Perbandingannya

Nasional · 31 Agu 2025 21:05 WIB ·

Dari Lumajang, Doa untuk Affan dan Pesan Persatuan untuk Indonesia


 Dari Lumajang, Doa untuk Affan dan Pesan Persatuan untuk Indonesia Perbesar

Lumajang, – Nama Affan Kurniawan mungkin tak tercatat dalam buku sejarah, tak terpampang di gedung-gedung pemerintahan, atau dibicarakan dalam diskusi elite.

Namun malam itu, Minggu (31/8/25), di Pendopo Arya Wiraraja Lumajang, namanya menggema dalam doa dan diam.

Ia menjadi simbol tentang rakyat kecil yang kerap menjadi korban dari konflik besar yang tak mereka mulai. Affan adalah pengemudi ojek online yang meninggal dunia secara tragis dalam demonstrasi di Jakarta.

Ia terlindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di tengah kericuhan aksi yang berlangsung panas. Tragedi itu menyulut kesedihan di berbagai penjuru negeri, termasuk di Lumajang, kampung halaman banyak warga yang turut bersolidaritas atas kejadian itu.

Baca juga: NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach Imbas Pernyataan Kontroversial Soal DPR

Tahlil dan doa bersama digelar sebagai bentuk penghormatan dan solidaritas. Namun acara itu bukan sekadar bentuk duka formal. Ia menjadi ruang berkabung bersama, dan lebih dari itu, ruang kontemplasi bagi bangsa.

Sebelum doa dimulai, suara Presiden Prabowo Subianto diperdengarkan lewat pengeras suara. Dalam pernyataannya, Presiden menyampaikan belasungkawa resmi atas wafatnya Affan.

Baca juga: Dispendik Surabaya Terapkan Belajar dari Rumah 1–4 September Akibat Situasi Kota yang Mencekam

“Saya turut berduka atas wafatnya salah satu anak bangsa dalam peristiwa ini. Kita harus belajar, kita harus memperbaiki,” ujar Prabowo dalam kutipan yang dibacakan.

Pernyataan itu disambut diam panjang. Sebagian menatap lantai. Ada yang menggenggam tangan pasangannya lebih erat. Duka itu nyata. Kehilangan itu nyata.

Dibalik kesunyian itu, Bupati Lumajang, Indah Amperawati, turut hadir dan menyampaikan pidatonya. Ia tidak hanya berbicara sebagai pejabat, tapi sebagai anak daerah sebagai bagian dari rakyat yang merasa luka ini juga miliknya.

“Kita lahir, besar, dan tumbuh di lumajang ini. Kita tidak rela jika ada yang memecah-belah kita. Jangan mau diadu domba, jangan mau dirusak oleh kepentingan sesaat,” ucapnya.

Ia mengajak warga Lumajang untuk menjaga persatuan dan tidak terjebak dalam upaya provokasi atau adu domba.

“Saya yakin kita semua mencintai Kabupaten Lumajang. Saya lahir dan besar di sini. Panjenengan juga. Maka jangan biarkan daerah ini dipecah belah. Kita jaga bersama,” jelasnya.

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Aksi Batal, BEM Malang Raya Pilih Utamakan Keselamatan Mahasiswa dan Masyarakat

1 September 2025 - 16:40 WIB

Bupati Lumajang: Tidak Ada Sekolah Daring, Kegiatan Belajar Tetap Normal

1 September 2025 - 14:17 WIB

TNI-Polri Gelar Patroli Skala Besar di Surabaya, Sasar Titik Rawan Pascakerusuhan

1 September 2025 - 14:09 WIB

Adi Sutarwijono: Gedung DPRD Surabaya Tempat Aspirasi, Harus Dijaga Bersama

1 September 2025 - 13:06 WIB

PN Surabaya Gelar Sidang Pidana Secara Daring, Antisipasi Situasi Pascademo yang Belum Kondusif

1 September 2025 - 12:57 WIB

Dispendik Surabaya Terapkan Belajar dari Rumah 1–4 September Akibat Situasi Kota yang Mencekam

31 Agustus 2025 - 17:19 WIB

Trending di Nasional