Lumajang, – Di kaki Gunung Semeru, gemuruh air mengalun dari ketinggian, membentuk panorama yang memukau mata siapa pun yang datang. Inilah Tumpak Sewu, air terjun megah yang kini makin dikenal sebagai Niagaranya Indonesia.
Bukan sekadar julukan, tapi juga simbol kebangkitan wisata alam di Kabupaten Lumajang, khususnya Kecamatan Pronojiwo.
Selama beberapa tahun terakhir, Tumpak Sewu I dan II yang dulu dikelola terpisah kini telah disatukan dalam satu pengelolaan terpadu.
Baca juga: Diresmikan Bupati, Dapur MBG Pertama di Jember Kini Diterpa Isu Makanan Basi
Hal ini tak lepas dari peran Bupati Lumajang, Bunda Indah, yang disebut oleh pelaku wisata sebagai figur kunci dalam menyatukan visi pengembangan sektor pariwisata Pronojiwo.
Baca juga: Hadiah Rp50 Juta, Daftar Gratis! Bupati Cup Catur 2025 Siap Ramaikan Lumajang
“Tumpak Sewu sekarang satu paket mas, enggak lagi terpisah. Sudah disatukan demi satu tujuan besar: menjadikan Pronojiwo sebagai ikon wisata nasional berbasis alam,” kata pelaku wisata lokal, Tolip Ciko, Jumat (26/9/25).
Jumlah wisatawan pun mengalami lonjakan signifikan. Dalam satu hari biasa, lebih dari 350 wisatawan asing datang untuk menjajal medan ekstrim dan jalur trekking yang menantang. Sedangkan saat akhir pekan atau musim liburan, pengunjung lokal bisa menembus 1.000 orang per hari.
“Wisatawan asing suka yang ekstrim, naik turun tebing, nyemplung sungai. Sementara yang lokal senangnya yang praktis, buka pintu mobil langsung lihat air terjun. Keduanya kita sediakan,” lanjutnya.
Tinggalkan Balasan