Bukan Semangka Biasa! Inilah Semangka Inul dari Lumajang, Kuning, Manis, dan Lonjong - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Dorong Gerakan Sosial Bersama untuk Tangani Rumah Tidak Layak Huni Langkah Cepat Pemkab Lumajang Redakan Kepanikan Warga Terdampak Puting Beliung di Kalipenggung Bunda Indah Tekankan Pariwisata Berkelanjutan saat Resmikan Wisata Kopi Jatian Kenongo Wabup Lumajang: Kemajuan Daerah Tumbuh dari Rasa Aman dan Kedekatan TNI dengan Rakyat Sinergi TNI dan Pemkab Lumajang: Rumah Mbok Imuk Jadi Cermin Cinta, Kepedulian, dan Ketahanan Sosial Bangsa

Bisnis · 7 Okt 2025 08:52 WIB ·

Bukan Semangka Biasa! Inilah Semangka Inul dari Lumajang, Kuning, Manis, dan Lonjong


 Bukan Semangka Biasa! Inilah Semangka Inul dari Lumajang, Kuning, Manis, dan Lonjong Perbesar

Lumajang, – Semangka biasanya identik dengan bentuk bulat dan daging berwarna merah. Namun, semangka jenis inul yang dibudidayakan oleh Senewi (50), petani asal Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Kabupaten Lumajang, justru tampil beda.

Semangka ini berbentuk lonjong, berwarna kuning cerah, dan memiliki rasa manis yang segar.

Dengan memanfaatkan lahan seluas 2.000 meter persegi, Senewi sukses membudidayakan semangka inul yang kini menjadi incaran banyak konsumen, bahkan hingga ke luar daerah.

Dalam sekali panen, ia mampu menghasilkan sekitar 2 ton semangka inul yang dijual dengan harga Rp 4.000 per kilogram.

Baca juga: 5.606 Buruh Tembakau Dapat BPJS Ketenagakerjaan dari DBHCHT Lumajang

“Di lahan ini bisa dapat sekitar 2 ton semangka jenis inul. Harga sekarang Rp 4.000 per kilogram dengan pengiriman ke Lumajang dan Surabaya,” ujar Senewi saat ditemui, Selasa (7/10/2025).

Ciri khas semangka inul terletak pada bentuknya yang lonjong, berbeda dari semangka pada umumnya. Selain itu, daging buah berwarna kuning membuat tampilannya lebih menarik di mata pembeli. Tak heran jika buah ini jadi buruan warga, terutama saat musim panen tiba.

Baca juga: Dorong TOD, Setiap Stasiun KRL Surabaya Bakal Jadi Pusat Aktivitas Baru Masyarakat Perkotaan

Bahkan, tak sedikit warga yang rela datang langsung ke lahan milik Senewi demi bisa mencicipi semangka inul segar yang baru dipetik. Salah satunya adalah Rahman, warga sekitar yang sengaja datang untuk membeli langsung dari kebun.

“Makan semangka jenis inul, bentuknya lonjong, rasanya manis dan segar. Sengaja datang ke sini karena pengen yang fresh,” kata Rahman.

Selain dijual langsung ke konsumen lokal, semangka inul hasil panen Senewi juga dikirim ke kota besar seperti Surabaya. Permintaan pasar yang terus meningkat membuat semangka ini berpotensi menjadi salah satu komoditas unggulan dari Lumajang.

Dengan masa tanam sekitar 65 hari, semangka inul menjadi pilihan yang menjanjikan bagi petani. Dari hasil panen sebanyak 2 ton, Senewi mampu meraup omzet hingga Rp 8 juta dalam satu musim tanam.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Tembakau Kasturi dan White Burley Lumajang Tembus Harga Rp 60 Ribu per Kg

7 Oktober 2025 - 09:12 WIB

Rp891 Juta DBHCHT Digelontorkan, Pemkab Lumajang Bangun Puluhan Gudang Pengering Tembakau

7 Oktober 2025 - 09:01 WIB

Bermodal kesadaran dan kreativitas, Pemuda Lumajang temukan nilai ekonomi dari limbah MBG

5 Oktober 2025 - 13:49 WIB

Zona Merah Bikin Sepi Orderan, Ojol Lumajang Minta Perlindungan dan Kepastian

26 September 2025 - 13:35 WIB

Pemkot Surabaya Siapkan Sanksi Tegas untuk Kos-Kosan Nakal, Mulai Teguran hingga Pencabutan Izin

24 September 2025 - 15:17 WIB

Harga Cabai di Surabaya Naik, Pemkot Sigap Jaga Kestabilan Harga Lewat Pengawasan dan Pasar Murah

21 September 2025 - 16:22 WIB

Trending di Bisnis