Lumajang, – Di tengah tantangan musim tanam akibat fenomena kemarau basah, petani tembakau di Kabupaten Lumajang tetap mampu menunjukkan hasil panen berkualitas tinggi.
Buktinya, dua varietas unggulan, kasturi dan white burley, berhasil menembus harga hingga Rp 60 ribu per kilogram untuk kategori top grade.
Capaian harga tinggi ini menjadi indikator keberhasilan pertanian lokal, sekaligus bukti bahwa tembakau Lumajang masih menjadi komoditas yang sangat diminati di pasar nasional, terutama oleh pabrikan rokok kelas atas.
Baca juga: Rp891 Juta DBHCHT Digelontorkan, Pemkab Lumajang Bangun Puluhan Gudang Pengering Tembakau
“Meski curah hujan cukup tinggi saat masa tanam, petani tetap mampu menjaga mutu rajangan. Harga kasturi bisa tembus Rp 60 ribu per kilogram, dan white burley di kisaran Rp 57 ribu,” ujar Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang, Dwi Wahyono, Selasa (7/10/2025).
Tahun ini, petani menghadapi kendala utama berupa hilangnya unsur hara akibat curah hujan tinggi, yang mengakibatkan pupuk banyak terhanyut dan tidak terserap optimal oleh tanaman. Hal ini bisa memengaruhi penurunan kualitas tembakau jika tidak ditangani dengan tepat.
Baca juga: Rp891 Juta DBHCHT Digelontorkan, Pemkab Lumajang Bangun Puluhan Gudang Pengering Tembakau
Namun, berkat pengalaman dan ketekunan petani dalam menerapkan teknik budidaya yang adaptif, mutu rajangan tetap terjaga. Aroma khas, warna cerah, dan kadar nikotin yang seimbang menjadi daya tarik utama tembakau Lumajang di mata pabrikan rokok premium.
“Selama kualitas rajangan dijaga, petani tetap bisa meraih harga tinggi. Pasar tembakau Lumajang tetap kompetitif,” tambah Dwi.
Tembakau Lumajang dikenal memiliki keunggulan yang sulit ditiru oleh daerah lain. Karakter tanah vulkanik dan kondisi mikroklimat di lereng Gunung Semeru menciptakan cita rasa dan aroma tembakau yang khas.
Inilah yang membuat permintaan terhadap tembakau asal Lumajang tetap tinggi, meski di tengah cuaca tak menentu.
“Permintaan dari pabrikan masih kuat. Selama kualitasnya sesuai standar, tembakau Lumajang selalu jadi pilihan utama,” jelas Dwi.
Tinggalkan Balasan