Stasiun KRL Surabaya Akan Terapkan Konsep TOD, Dorong Gaya Hidup Urban Modern - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Dorong Gerakan Sosial Bersama untuk Tangani Rumah Tidak Layak Huni Langkah Cepat Pemkab Lumajang Redakan Kepanikan Warga Terdampak Puting Beliung di Kalipenggung Bunda Indah Tekankan Pariwisata Berkelanjutan saat Resmikan Wisata Kopi Jatian Kenongo Wabup Lumajang: Kemajuan Daerah Tumbuh dari Rasa Aman dan Kedekatan TNI dengan Rakyat Sinergi TNI dan Pemkab Lumajang: Rumah Mbok Imuk Jadi Cermin Cinta, Kepedulian, dan Ketahanan Sosial Bangsa

International · 7 Okt 2025 18:38 WIB ·

Stasiun KRL Surabaya Akan Terapkan Konsep TOD, Dorong Gaya Hidup Urban Modern


 Stasiun KRL Surabaya Akan Terapkan Konsep TOD, Dorong Gaya Hidup Urban Modern Perbesar

Surabaya, – Proyek Surabaya Regional Rail Link (SRRL) atau KRL Surabaya tak hanya menjanjikan kemudahan transportasi massal bagi warga kawasan metropolitan Gerbangkertosusila, tetapi juga mengusung transformasi tata kota melalui penerapan konsep Transit Oriented Development (TOD) di setiap stasiun yang dilalui.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, menyatakan TOD akan menjadi elemen penting dalam pengembangan KRL Surabaya, dengan tujuan menjadikan kawasan sekitar stasiun sebagai pusat mobilitas modern yang terintegrasi antara hunian, aktivitas ekonomi, dan transportasi publik.

“Kami berharap SRRL bisa menjadi tulang punggung mobilitas regional, memperkuat integrasi antara Surabaya dan kota-kota satelitnya. Konsep TOD akan mendorong masyarakat untuk lebih memilih transportasi umum daripada kendaraan pribadi,” kata Emil, Selasa (7/10/2025).

Baca juga: Dorong TOD, Setiap Stasiun KRL Surabaya Bakal Jadi Pusat Aktivitas Baru Masyarakat Perkotaan

Transit Oriented Development merupakan pendekatan pembangunan kota yang berfokus pada pengembangan kawasan terintegrasi di sekitar simpul transportasi publik, seperti stasiun atau terminal.

Kawasan TOD umumnya dirancang agar nyaman untuk pejalan kaki, memiliki fasilitas publik lengkap, dan memungkinkan warga tinggal, bekerja, dan beraktivitas tanpa harus bergantung pada kendaraan pribadi.

Dalam konteks KRL Surabaya, TOD akan diterapkan di stasiun-stasiun utama seperti Surabaya Gubeng, Wonokromo, Waru, Gedangan, dan Sidoarjo.

Baca juga: Tembakau Kasturi dan White Burley Lumajang Tembus Harga Rp 60 Ribu per Kg

“Kawasan ini akan dirancang untuk mendukung efisiensi mobilitas, pengurangan emisi karbon, serta menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru,” jelasnya.

Pengembangan TOD di sepanjang jalur KRL Surabaya akan berdampak langsung pada pola hidup masyarakat perkotaan. Kawasan sekitar stasiun akan dilengkapi hunian vertikal, area komersial, ruang terbuka hijau, dan jalur pedestrian yang nyaman, mendorong terciptanya gaya hidup urban modern dan ramah lingkungan.

Kata dia, selain memberikan kemudahan akses ke transportasi umum, TOD juga dinilai mampu meningkatkan nilai ekonomi lahan, mengurangi kemacetan. “Serta menghidupkan kembali kawasan-kawasan yang selama ini kurang berkembang,” ucapnya.

Sebagai tambahan informasi, pementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) menyebut pembangunan tahap pertama KRL Surabaya akan dimulai pada tahun 2029, dimulai dari jalur Surabaya Gubeng hingga Sidoarjo sepanjang 27 kilometer.

Selain pengembangan TOD, proyek juga akan mencakup jalur ganda (double track), elektrifikasi rel, pembangunan Depo Sidotopo, perbaikan sistem persinyalan, hingga pembangunan flyover di titik-titik rawan kemacetan. Proyek ini dibiayai melalui pinjaman senilai US$250 juta atau sekitar Rp4,1 triliun dari Bank Pembangunan Jerman (KfW).

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dorong TOD, Setiap Stasiun KRL Surabaya Bakal Jadi Pusat Aktivitas Baru Masyarakat Perkotaan

6 Oktober 2025 - 15:18 WIB

Kabar Terbaru Proyek KRL Surabaya, Jalur Ganda Gubeng–Sidoarjo Siap Dibangun, Proyek Senilai Rp4,1 Triliun Dimulai 2029

6 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Air Terjun Tumpak Sewu Jadi Sorotan Wisatawan Tiongkok, Viral di Douyin!

5 Oktober 2025 - 18:33 WIB

FDA AS Blokir Ekspor Cengkeh Indonesia, Pemerintah Tegaskan Pabrik Surabaya Aman

4 Oktober 2025 - 18:06 WIB

Dugaan Paparan Radioaktif Cs-137 di Kawasan Industri Cikande dan Surabaya Bikin Warga Waswas

4 Oktober 2025 - 17:58 WIB

Produk Lokal, Kualitas Global, Pisang Mas Kirana Masuk Daftar OCOP FAO

2 Oktober 2025 - 12:44 WIB

Trending di International