Lumajang, – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Lumajang, Agus Setiawan, mengatakan, masyarakat saat ini lebih menyukai konten yang memiliki cerita (storytelling).
Menurutnya, unsur cerita mampu membangun kedekatan emosional dengan audiens sekaligus meningkatkan daya tarik konten di media sosial.
“Masyarakat sekarang cenderung senang dengan yang storytelling. Kalau kita bisa menghadirkan cerita di balik karya atau produk, itu bisa membuat orang merasa terhubung dan lebih tertarik,” kata Agus, Selasa (12/11/2025).
Baca juga: Jaringan Fiber Optik Pemda Lumajang Bisa Dimanfaatkan Masyarakat
Ia menjelaskan, bagi para konten kreator dan pelaku UMKM yang baru memulai, storytelling menjadi salah satu strategi penting untuk memperkenalkan diri dan membangun personal branding.
Berbeda dengan selebritas atau tokoh terkenal yang sudah memiliki pengikut besar, kreator pemula harus berusaha keras menunjukkan keunikan dan nilai dari setiap konten yang dibuat.
Baca juga: Pemkab Lumajang Revisi Perda Tirta Mahameru, Jumlah Direksi Akan Disesuaikan Regulasi Baru
“Kalau seperti artis, ngapain aja bisa viral. Tapi kalau kita baru memulai, kita harus tahu dulu keunggulan kita apa, potensi kita di mana. Nah itu yang harus terus kita tampilkan lewat cerita dan konten yang konsisten,” jelasnya.
Agus menambahkan, storytelling tidak harus berupa kisah panjang, tetapi cukup menampilkan sisi manusiawi dari proses kreatif, perjuangan, atau pengalaman sehari-hari yang relevan dengan audiens. Dengan cara itu, konten akan terasa lebih hidup dan otentik. Selain itu, banyak kreator lokal Lumajang yang sukses karena memiliki gaya penyampaian dan karakter unik.
“Ada yang dikenal karena gaya ngomongnya, ada yang karena penampilannya yang khas. Itu semua bagian dari branding. Jadi, cerita dan identitas itu harus berjalan beriringan,” katanya.
Agus mencontohkan beberapa kreator lokal seperti Lumajang Kuliner yang dikenal lewat gaya khasnya dalam memperkenalkan makanan daerah. Ia berharap semakin banyak kreator dan pelaku UMKM di Lumajang yang berani menunjukkan sisi autentik diri atau usahanya lewat konten.
“Kalau kita bisa menceritakan kisah di balik usaha atau karya kita, orang akan lebih mudah mengingat dan menghargainya. Itu yang membuat sebuah brand punya nilai lebih,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan