Amphitheater Ranu Pani Dinilai Tak Berdampak bagi Lumajang - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Daerah · 8 Mei 2025 11:31 WIB ·

Amphitheater Ranu Pani Dinilai Tak Berdampak bagi Lumajang


 Amphitheater Ranu Pani Dinilai Tak Berdampak bagi Lumajang Perbesar

Lumajang – Proyek pembangunan komplek amphitheater di kawasan Ranu Pani yang menggunakan dana pusat melalui Dinas Pariwisata Lumajang kini menuai sorotan. Meski telah menghabiskan anggaran puluhan miliar rupiah, keberadaan bangunan tersebut tidak memberikan dampak ekonomi nyata bagi Kabupaten Lumajang. Pemerintah Daerah sendiri maupun masyarakat sangat jarang menggunakan Amphitheater Ranu Pani untuk event wisata.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lumajang, Agus Setiawan, mengkritik keras proyek tersebut. Ia menilai bahwa pembangunan tersebut tidak menghasilkan nilai tambah yang signifikan bagi masyarakat maupun pemerintah daerah.

“Nyatanya Balai Besar TNBTS yang berwenang mengelola aset-aset yang ada di Ranu Pani, bukan desa atau Pemkab Lumajang. Dampak ekonominya nyaris nol,” kata Agus, Kamis (8/5/2025).

Menurutnya, pengelolaan sepihak oleh TNBTS menutup peluang pemerintah daerah untuk mengoptimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memajukan sektor pariwisata.

Baca Juga : Agus Setiawan Beri Penjelasan Mengenai Fokus Pemkab Lumajang dalam Pengadaan Motor Operasional untuk Desa

“Ini bukan hanya soal aset, tapi soal tata kelola yang tidak inklusif. Kita seperti hanya menyumbang tanpa menerima manfaat apa pun, buktinya Amphitheater Ranu Pani hingga sekarang jarang digunakan”, ujarnya.

Agus menambahkan bahwa kebijakan pengelolaan kawasan yang terlalu tertutup menyulitkan masyarakat dan pemerintah lokal untuk terlibat dalam pengembangan kawasan Ranu Pani.

“Dengan anggaran sebesar itu, seharusnya masyarakat juga mendapatkan dampak ekonomi. Tapi kenyataannya, kita hanya jadi penonton,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti perlunya transparansi dalam penggunaan anggaran pembangunan pariwisata. Ia khawatir jika pola serupa terus berulang, maka pembangunan hanya menjadi proyek seremonial tanpa dampak jangka panjang.

Hingga berita ini ditulis, pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang belum memberikan pernyataan resmi. Upaya konfirmasi melalui sambungan telepon belum mendapatkan respons. (Jaya)

Artikel ini telah dibaca 62 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Antisipasi Masalah Gizi dan Keamanan, Pemkab Jember Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis

1 Oktober 2025 - 06:44 WIB

Tangan Terjepit Reruntuhan, Santri di Sidoarjo Diamputasi di Lokasi Musala Ambruk

30 September 2025 - 19:42 WIB

Bimtek Portal Satu Data, Membangun Sistem Informasi Andal untuk Masa Depan Lumajang

30 September 2025 - 18:23 WIB

Santri Keracunan HCL, Bupati Lumajang Minta Ponpes Lakukan Pembinaan Lebih Ketat

30 September 2025 - 15:50 WIB

Dukung Konsentrasi Atlet, Percasi Lumajang Tawarkan 14 Penginapan Strategis dan Nyaman

30 September 2025 - 15:18 WIB

Tangis Pecah di Sidoarjo, Tiga Santri Ponpes Al-Khoziny Tewas dalam Tragedi Musala Roboh

30 September 2025 - 13:59 WIB

Trending di Daerah