Antara Sawah dan Ancaman Erupsi, Warga Sumbersari Pilih Bertahan di Lereng Semeru - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Wakil Bupati Lumajang: Jaga dan Kelola Tanah dengan Bijak demi Masa Depan Kepemilikan Tanah Resmi Perkuat Produktivitas dan Peluang Ekonomi Masyarakat Desa Bades Pemkab Lumajang Salurkan Dana Tunggu Hunian, Bupati Pastikan Pemulihan Penyintas Semeru Terus Dikawal Lumajang Salurkan Rp1,2 Juta BLT DBHCHT untuk Kebutuhan Pokok dan Pendidikan Anak Lumajang Toreh Prestasi: Forikan Berperan Aktif Turunkan Stunting dan Perkuat Gizi Anak

Daerah · 4 Des 2025 12:45 WIB ·

Antara Sawah dan Ancaman Erupsi, Warga Sumbersari Pilih Bertahan di Lereng Semeru


 Antara Sawah dan Ancaman Erupsi, Warga Sumbersari Pilih Bertahan di Lereng Semeru Perbesar

Lumajang, – Meskipun Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, masuk dalam zona merah rawan bencana (KRB III), ratusan warga tetap memilih menempati rumah lama mereka di lereng Gunung Semeru.

Keputusan itu diambil karena lahan pertanian menjadi sumber penghidupan utama mereka, sementara hunian tetap (Huntap) Bumi Semeru Damai (BSD) di Desa Sumbermujur, Candipuro, tidak menyediakan akses pekerjaan.

Sukar, seorang petani, mengatakan bahwa ia nekat kembali ke rumah lama karena memiliki lahan pertanian seluas seperempat hektar yang biasanya ditanami cabai. Meski panennya tidak setiap hari, hasil pertanian cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya sekolah anaknya.

“Di BSD mau makan apa? Tidak ada pekerjaan, malah harus jual barang-barang,” kata Sukar, Kamis (4/12/2025).

Ahmad, warga lain, mengungkapkan hal serupa. Ia menilai biaya transportasi bolak-balik dari BSD ke Pronojiwo lebih besar dibandingkan pendapatan sebagai petani. Selain itu, risiko hujan dan banjir saat bepergian membuatnya khawatir.
“Kalau bolak-balik jauh, apalagi kalau hujan atau banjir, malah buat yang di rumah kepikiran,” ujarnya.

Meski pemerintah telah menyediakan lebih dari 1.900 unit rumah huntap lengkap dengan perabotan, fasilitas fisik itu tidak mampu menahan warga untuk kembali ke zona merah yang mereka anggap lebih layak untuk bertani.

Sampai masa tanggap darurat berakhir, tercatat 319 jiwa masih berada di posko pengungsian, sementara belum ada kepastian berapa banyak yang sudah menempati huntap BSD atau belum.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Surat Mendesak Pemdes Sumberwuluh, Minta Bupati Lumajang Tinjau Ulang Izin Tambang PT S3

6 Desember 2025 - 13:43 WIB

Warga Sumberwuluh Resah, Pemdes Minta Aktivitas Tambang PT S3 Dihentikan Sementara

6 Desember 2025 - 13:32 WIB

Syarat Pengungsi Semeru: Kami Mau Direlokasi, Asal Ada Kerja untuk Kami di Tempat Baru

5 Desember 2025 - 08:19 WIB

Kapolsek Pronojiwo Imbau Warga Tidak Mendekati Zona Bahaya Semeru

5 Desember 2025 - 07:57 WIB

Tiang Listrik Roboh, Desa Sumbersari Sempat Terisolasi Akibat Puting Beliung

4 Desember 2025 - 21:54 WIB

Cuaca Ekstrem Melanda Lumajang, BPBD Gerak Cepat Pastikan Keselamatan Warga

4 Desember 2025 - 19:29 WIB

Trending di Daerah