Baru Dua Dapur di Lumajang Kantongi Sertifikat Laik Hygiene, Program Makan Bergizi Gratis Terhambat - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 29 Okt 2025 09:35 WIB ·

Baru Dua Dapur di Lumajang Kantongi Sertifikat Laik Hygiene, Program Makan Bergizi Gratis Terhambat


 Baru Dua Dapur di Lumajang Kantongi Sertifikat Laik Hygiene, Program Makan Bergizi Gratis Terhambat Perbesar

Lumajang, – Dari total 28 dapur penyedia makanan bergizi gratis (SPPG) di Kabupaten Lumajang, baru dua yang mengantongi Sertifikat Laik Hygiene dan Sanitasi (SLHS).

Padahal, sertifikat ini menjadi syarat wajib agar dapur dapat menyalurkan makanan bagi peserta program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat.

Ketua Tim Kerja Penyehatan Lingkungan Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan P2KB Lumajang, Arie Risdiyanti, mengatakan keterlambatan proses sertifikasi disebabkan oleh banyaknya kelengkapan berkas dan pengujian teknis yang harus dipenuhi oleh masing-masing dapur.

Baca juga:Jangan Biarkan Narkoba Mencuri Masa Depan Kalian, Seruan Bunda Indah untuk Pemuda Lumajang

“Syaratnya cukup banyak, mulai dari pengujian bahan pangan, hygiene sanitasi, kualitas air yang digunakan, hingga kewajiban bagi relawan dapur mengikuti bimtek penjamahan makanan,” jelas Arie, Rabu (29/10/2025).

Ia menambahkan, dari seluruh tahapan tersebut, hasil uji laboratorium dan dokumen pendukung wajib dilampirkan sebelum SLHS dapat diterbitkan. Proses penerbitan sendiri memerlukan waktu hingga dua pekan setelah berkas dinyatakan lengkap.

Baca juga:Pemuda Pancasila Lumajang Siap Beradaptasi, Jaga Relevansi di Tengah Perubahan Zaman

Selain kendala teknis, Arie mengungkapkan bahwa banyak yayasan pengelola dapur masih terkendala pada klasifikasi usaha (KBLI) saat mendaftar melalui sistem Online Single Submission (OSS).

“Rata-rata mereka masih menggunakan KBLI pendidikan, padahal seharusnya memakai KBLI jasa boga. Karena itu, banyak pengajuan yang belum bisa diproses,” terangnya.

Hingga kini, hanya dua dapur yang siap menerima sertifikat, yakni SPPG Pasrujambe dan SPPG di Jalan Kolonel Suwigyono, Kelurahan Kepuharjo, Lumajang.

Sementara 26 dapur lainnya masih dalam proses percepatan setelah pemerintah menurunkan instruksi untuk mempercepat penerbitan sertifikat.

“Kami terus memantau progres setiap SPPG untuk melengkapi kekurangan berkas. Begitu lengkap, langsung kami unggah agar bisa segera diproses,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Jembatan Bailey Jadi Solusi Penghubung Senduro-Gucialit

30 Oktober 2025 - 15:02 WIB

SR Resmi Ditahan, Kejari Jember Lengkapi Daftar Lima Tersangka Kasus Korupsi Sosraperda DPRD

30 Oktober 2025 - 12:52 WIB

Harga Daging Ayam Ras di Lumajang Turun Jadi Rp 34 Ribu per Kilogram

29 Oktober 2025 - 12:17 WIB

Jalan, Drainase, dan Jembatan Senduro Direhab, Progres PSU Capai 85 Persen

29 Oktober 2025 - 11:13 WIB

Program Makan Bergizi Gratis Tambah Kebutuhan Beras, Lumajang Pastikan Stok Aman

29 Oktober 2025 - 10:54 WIB

Satu Dapur MBG di Lumajang Habiskan 250 Kilogram Beras per Hari

29 Oktober 2025 - 10:49 WIB

Trending di Daerah