Lumajang, – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di Kabupaten Jember dan menyebar ke Kabupaten Lumajang mulai menimbulkan dampak nyata terhadap aktivitas ekonomi warga.
Antrean panjang di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) membuat banyak masyarakat kehilangan waktu produktif, bahkan menghambat kelancaran pekerjaan sehari-hari.
Di SPBU Lumajang, Sukodono, dan Kedungjajang antrean kendaraan mengular sejak pagi hingga malam. Banyak warga mengeluhkan waktu tunggu yang memakan waktu berjam-jam hanya untuk mendapatkan BBM.
Imron, warga Lumajang yang bekerja sebagai tukang servis kompor keliling, mengatakan keterlambatan akibat antrean BBM telah membuatnya kehilangan beberapa pelanggan.
Baca juga: Lima Tradisi Sakral Wajib Hadir di Sedekah Desa Kandangan Lumajang
“Biasanya saya bisa mulai kerja dari jam delapan pagi. Sekarang harus antre dulu sampai hampir satu jam. Ya otomatis kerjaan jadi molor semua,” katanya saat ditemui di SPBU Sukodono, Selasa (29/7/2025) malam.
Senada, Hendro, warga asal Jember yang nekat mencari BBM ke Lumajang karena kelangkaan di daerahnya, mengaku harus meluangkan waktu ekstra hanya untuk mengisi bahan bakar. Ia menyebut bahwa BBM di SPBU Jember kosong, dan pom mini pun tak lagi tersedia.
Baca juga: Bawa Sabu dan Timbangan Elektrik, Dua Pengedar di Pasuruan Diciduk Saat Transaksi
“Gak bisa kerja kalau gak ada bensin. Di Jember kosong semua, makanya ke sini. Tapi di sini pun antre parah,” keluh Hendro.
Petugas SPBU Lumajang, Riko, membenarkan bahwa antrean panjang sudah terjadi sejak malam sebelumnya. Menurutnya, banyak kendaraan dari luar kota, terutama Jember, turut memperpanjang antrean karena mencari BBM di Lumajang.
“Dari semalam antre terus, apalagi kendaraan dari Jember makin banyak. Kadang stok datang, kadang telat. Kita hanya menunggu pengiriman,” ujar Riko.
Tinggalkan Balasan