Lumajang, – Pemerintah Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan kesehatan yang merata dan terjangkau, terutama bagi warga kurang mampu.
Salah satu wujud konkret komitmen ini adalah penyelenggaraan operasi bibir sumbing gratis yang telah menjadi agenda rutin tahunan.
Hal itu disampaikan langsung oleh Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat menghadiri kegiatan bakti sosial operasi bibir sumbing di RS NU Permata Lumajang, Sabtu (13/7/25), dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-2 RS NU Permata.
Baca juga: Fatwa MUI Tidak Larang Total Sound Horeg, Bupati Lumajang: Yang Penting Tidak Ganggu Lingkungan
“Setiap tahun kami adakan operasi bibir sumbing gratis, dan ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap warga yang membutuhkan. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat, khususnya Universitas Jember dan para donatur,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati.
Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 7 anak dari berbagai wilayah di Lumajang menjalani operasi bibir sumbing secara cuma-cuma.
Baca juga: Rakor TKDV Lumajang: Kolaborasi Strategis Pemerintah dan Dunia Industri Perkuat Pendidikan Vokasi
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Lumajang, Fakultas Kedokteran Universitas Jember, serta sejumlah NGO dan donatur yang telah konsisten mendukung kegiatan sosial kesehatan di Kabupaten Lumajang.
Bupati Indah secara khusus memberikan apresiasi kepada Dr. Ulfa, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Jember, yang menjadi ketua tim medis dalam kegiatan ini.
“Kami sudah lama bekerja sama dengan Dr. Ulfa dan Universitas Jember. Mereka selalu siap membantu masyarakat Lumajang melalui program-program kemanusiaan seperti ini. Sinergi semacam inilah yang perlu terus kita rawat,” tegasnya.
Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya penting dari sisi medis, tetapi juga berdampak sosial besar bagi para pasien, khususnya anak-anak, yang bisa tumbuh dengan rasa percaya diri dan kualitas hidup yang lebih baik.
Pemkab Lumajang berkomitmen untuk terus memfasilitasi kegiatan sosial serupa ke depannya, terutama yang menyasar kelompok rentan dan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Pemerintah tidak bisa jalan sendiri, harus bersama-sama. Kalau ada NGO, akademisi, dan donatur yang mau turun tangan langsung, kami tentu sangat terbuka. Ini kerja kemanusiaan,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan