Bupati Lumajang Luncurkan SIPENA LUSI, Inovasi Inklusif Lindungi Warga Rentan dari Bencana - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang: Keamanan dan Karakter Bangsa Dibangun Bersama, Dimulai dari Akar Pariwisata Ramah Lingkungan dan Perlindungan Lahan Jadi Fokus Legislasi Baru Lumajang Tari Topeng Kaliwungu Tampil Kolosal, 500 Pelajar Lumajang Guncang Panggung Budaya Nusantara Tumpak Sewu Disiapkan Jadi Destinasi Global, SDM Lokal Jadi Pilar Utama Wamen Ni Luh Puspa: Tumpak Sewu Tak Hanya Indah, Tapi Menghidupi Masyarakat

Daerah · 15 Jun 2025 14:55 WIB ·

Bupati Lumajang Luncurkan SIPENA LUSI, Inovasi Inklusif Lindungi Warga Rentan dari Bencana


 Bupati Lumajang Luncurkan SIPENA LUSI, Inovasi Inklusif Lindungi Warga Rentan dari Bencana Perbesar

Kabupaten Lumajang kembali menunjukkan komitmen serius dalam memperkuat ketahanan terhadap bencana. Kamis (12/6/2025), Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), secara resmi meluncurkan program SIPENA LUSI (Sistem Penanggulangan Bencana Inklusif Lumajang) di Gedung PKK.

Inovasi ini bertujuan melindungi seluruh lapisan masyarakat, terutama kelompok rentan, dari berbagai risiko bencana yang tinggi di wilayah Lumajang.

Lumajang Masuk Zona Merah Bencana

Dalam sambutannya, Bunda Indah menegaskan bahwa Lumajang merupakan salah satu wilayah paling rawan bencana di Jawa Timur. Mulai dari aktivitas Gunung Semeru, ancaman tsunami di pesisir selatan, hingga potensi longsor di pegunungan.

“Saya melarang keras penambangan di pantai selatan karena itu melawan logika keselamatan. Kita harus menghormati alam dan memahami potensi bahayanya,” tegasnya.

Bunda Indah juga menekankan pentingnya penyelamatan jiwa bagi kelompok rentan saat terjadi bencana. Yang termasuk kelompok ini antara lain ibu hamil, lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan ibu rumah tangga.

“Mereka harus jadi yang pertama diselamatkan, tapi juga harus dilatih untuk tangguh. Inilah makna inklusi dalam penanggulangan bencana,” jelasnya.

SIPENA LUSI: Sistem Berbasis Kebutuhan Nyata

Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, menyampaikan bahwa SIPENA LUSI dirancang berdasarkan kebutuhan masyarakat. Sistem ini mengacu pada 14 jenis bencana di Jawa Timur, dan 12 di antaranya berpotensi terjadi di Lumajang.

Program ini mengedepankan tiga pendekatan utama: perlindungan, pelibatan, dan pemberdayaan kelompok rentan. Edukasi, simulasi evakuasi, serta penyusunan jalur penyelamatan menjadi bagian penting dari implementasi sistem.

Patria menegaskan bahwa setiap warga harus tahu perannya dan jalur evakuasinya. “Kami pastikan tidak ada satu pun warga yang tertinggal saat bencana terjadi,” ungkapnya.

Dengan keterlibatan semua pihak, SIPENA LUSI menjadi langkah preventif yang kuat dan adaptif terhadap karakteristik sosial wilayah Lumajang.

Peluncuran SIPENA LUSI bukan hanya peluncuran program, tapi simbol transformasi paradigma penanggulangan bencana. Fokusnya bukan hanya pada respons cepat, melainkan pembangunan ketangguhan sejak tingkat keluarga.

Dengan pendekatan ini, Lumajang bergerak menuju tata kelola kebencanaan yang manusiawi, adil, dan berkelanjutan.

SIPENA LUSI diharapkan menjadi role model nasional bagi daerah lain yang memiliki risiko bencana tinggi. Inisiatif ini menjadi bagian dari kontribusi Kabupaten Lumajang dalam membangun Indonesia yang tangguh bencana dan inklusif untuk semua.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemkot Surabaya Terapkan Jam Malam untuk Lindungi Anak dari Risiko Negatif

2 Juli 2025 - 09:40 WIB

Ponpes Besuk Keluarkan Fatwa Haram untuk Penggunaan Sound Horeg

1 Juli 2025 - 18:28 WIB

Bupati Lumajang: Keamanan dan Karakter Bangsa Dibangun Bersama, Dimulai dari Akar

1 Juli 2025 - 16:11 WIB

Pariwisata Ramah Lingkungan dan Perlindungan Lahan Jadi Fokus Legislasi Baru Lumajang

1 Juli 2025 - 16:07 WIB

Tari Topeng Kaliwungu Tampil Kolosal, 500 Pelajar Lumajang Guncang Panggung Budaya Nusantara

1 Juli 2025 - 16:04 WIB

Tumpak Sewu Disiapkan Jadi Destinasi Global, SDM Lokal Jadi Pilar Utama

1 Juli 2025 - 16:01 WIB

Trending di Daerah