Posyandu Inklusif Lumajang untuk Kesehatan Komunitas - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 9 Agu 2025 09:54 WIB ·

Dewi Natalia: Jadikan Posyandu Pusat Edukasi yang Ramah, Bukan Sekadar Layanan Kesehatan


 Dewi Natalia: Jadikan Posyandu Pusat Edukasi yang Ramah, Bukan Sekadar Layanan Kesehatan Perbesar

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menegaskan bahwa Posyandu tidak boleh hanya dipandang sebagai tempat pelayanan kesehatan dasar.
Menurutnya, Posyandu harus berkembang menjadi pusat edukasi masyarakat yang inklusif, humanis, dan menghangatkan hati.
Tempat ini seharusnya menyediakan pengetahuan, pendampingan, sekaligus kehangatan sosial yang menyeluruh.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat kunjungan kerja ke Posyandu Mawar, Dusun Kedungspikul, Desa Grobogan, Kecamatan Kedungjajang, Kamis (7/8/2025).
Kegiatan ini juga menjadi momen untuk meninjau pelaksanaan program Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP).

“Posyandu tidak cukup hanya melayani timbang balita atau imunisasi.
Ia harus menjadi ruang edukasi terbuka, membangun kesadaran tentang gizi, tumbuh kembang anak, dan kesehatan keluarga,” ujar Dewi.

Kedatangannya disambut hangat oleh kader, warga, serta unsur Forkopimca Kedungjajang.
Dewi memberikan apresiasi tinggi kepada para kader yang hadir secara sukarela dan konsisten.
Ia menegaskan, peran mereka sangat penting untuk keberlangsungan layanan kesehatan.

Paradigma Baru Posyandu

Lebih lanjut, Dewi menjelaskan bahwa model ILP membawa paradigma baru bagi layanan kesehatan desa.
Pendekatan ini menggabungkan berbagai layanan seperti imunisasi, pemantauan tumbuh kembang, pemeriksaan ibu hamil, penyuluhan gizi, hingga pencegahan stunting dan penyakit menular.
Selain itu, ILP juga memperkuat koordinasi antar tenaga kesehatan dan kader di lapangan.

Namun, ia mengingatkan bahwa inovasi tidak cukup hanya dengan memperluas jenis layanan.
Dibutuhkan perubahan cara pandang: Posyandu harus menjadi tempat membangun relasi, menyampaikan pengetahuan dengan bahasa sederhana, dan menumbuhkan kepercayaan warga.

“Jika Posyandu menjadi simpul edukasi yang humanis, masyarakat tidak hanya datang untuk dilayani.
Mereka akan belajar, bertumbuh, dan merasa dihargai,” tegasnya.

Ajak Semua Pihak Terlibat

Dewi juga mengajak seluruh pihak, mulai dari kader desa hingga tenaga medis Puskesmas, untuk menjaga semangat keterbukaan dan gotong royong.
Menurutnya, pendidikan kesehatan harus bersifat dialogis dan merangkul semua kalangan, termasuk kelompok rentan.
Di sisi lain, keterlibatan tokoh masyarakat akan memperkuat penerimaan program di tingkat desa.

Dalam kunjungan tersebut, ia meninjau langsung proses pelayanan, berdialog dengan kader, dan menyerahkan bantuan makanan tambahan bagi balita.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya penurunan stunting yang masih menjadi tantangan di Lumajang.

Pemerintah Kabupaten Lumajang, lanjut Dewi, berkomitmen penuh untuk memperkuat layanan primer.
Dukungan diberikan melalui sosialisasi masif, peningkatan kualitas layanan, serta pelibatan komunitas, termasuk pesantren dan organisasi kemasyarakatan.
Oleh karena itu, ia menegaskan perlunya sinergi yang berkesinambungan.

“Pendidikan kesehatan yang hidup di tengah masyarakat hanya terwujud jika Posyandu menjadi rumah belajar yang ramah.
Ini adalah investasi sosial yang nilainya jauh melampaui sekadar program,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang

17 November 2025 - 15:47 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Trending di Daerah