Geolog Indonesia-Australia Pelajari Jejak Mineral Banyuwangi, Pulau Merah Jadi Laboratorium Alam - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Wakil Bupati Lumajang: Jaga dan Kelola Tanah dengan Bijak demi Masa Depan Kepemilikan Tanah Resmi Perkuat Produktivitas dan Peluang Ekonomi Masyarakat Desa Bades Pemkab Lumajang Salurkan Dana Tunggu Hunian, Bupati Pastikan Pemulihan Penyintas Semeru Terus Dikawal Lumajang Salurkan Rp1,2 Juta BLT DBHCHT untuk Kebutuhan Pokok dan Pendidikan Anak Lumajang Toreh Prestasi: Forikan Berperan Aktif Turunkan Stunting dan Perkuat Gizi Anak

International · 2 Des 2025 17:06 WIB ·

Geolog Indonesia-Australia Pelajari Jejak Mineral Banyuwangi, Pulau Merah Jadi Laboratorium Alam


 Geolog Indonesia-Australia Pelajari Jejak Mineral Banyuwangi, Pulau Merah Jadi Laboratorium Alam Perbesar

Banyuwangi, – Sejumlah geolog dari Indonesia dan Australia melakukan kunjungan studi ke kawasan Geopark Ijen, termasuk Pulau Merah, untuk mempelajari jejak mineral dan proses pembentukan mineralisasi di wilayah tersebut.

Kunjungan ini menjadi bagian dari rangkaian pertemuan rutin Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI), organisasi di bawah Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) yang mewadahi para ahli geologi ekonomi dan praktisi industri pertambangan.

Perwakilan MGEI, Arif Hermawan, menjelaskan Banyuwangi dipilih karena memiliki potensi mineral yang kuat, dengan karakteristik geologi yang dianggap relevan untuk pembelajaran eksplorasi mineral di dalam maupun luar negeri.

“Kami mempelajari bagaimana sistemnya terbentuk agar bisa menjadi rujukan pencarian mineral di wilayah lain tidak hanya di Indonesia, namun juga di luar Indonesia,” katanya, saat kegiatan kunjungan lapangan, Selasa (2/12/2025).

Menurut Arif, kawasan seperti Pulau Merah dan Gunung Ijen memberikan kesempatan bagi para geolog untuk mengkaji proses mineralisasi secara lebih dekat, sekaligus membandingkannya dengan sistem geologi di daerah lain. Kondisi geologi Banyuwangi dianggap menawarkan exposure batuan yang jarang ditemukan di lokasi lain.

Wakil Ketua Jaringan Geopark Indonesia, Abdillah Baraas, menambahkan bahwa Ijen dan Pulau Merah merupakan dua situs geologi yang saling berkaitan secara evolusi.

“Jika ingin melihat masa lalu Pulau Merah, lihatlah Ijen. Jika ingin melihat masa depan Ijen, lihatlah Pulau Merah,” jelasnya.

Menurut Abdillah, karakter batuan berwarna kemerahan akibat oksidasi di kedua lokasi menjadi petunjuk kuat adanya proses pembentukan mineral seperti emas dan tembaga.

Selain para ahli geologi, peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr. Ir. Arzyana Sunkar, turut hadir dalam rombongan. Ia menjelaskan bahwa keterlibatan IPB berkaitan dengan pengembangan kebijakan geopark dan penguatan tata kelola sumber daya alam.

“Perkembangan Geopark Ijen dan pariwisata Banyuwangi dapat menjadi contoh tidak hanya nasional tetapi juga dunia,” ujarnya.

Arzyana juga mengungkapkan rencana memperkenalkan potensi Banyuwangi dalam International Conference on Responsible Tourism and Hospitality di Malaysia tahun depan, sebagai contoh praktik baik pengelolaan geopark dan keterlibatan masyarakat.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengapresiasi kegiatan tersebut dan menyambut baik kunjungan para akademisi serta profesional dari dalam dan luar negeri.

“Kekayaan geologi kami memang harus dimanfaatkan untuk riset dan edukasi bagi pengembangan Indonesia ke depan. Semoga pengalaman ini mendorong semakin banyak kolaborasi dan membawa manfaat bagi pengembangan Geopark Ijen,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Rencana Whoosh Sambung ke Surabaya Terancam Tersendat, Masalah Utang Belum Tuntas

22 Oktober 2025 - 12:57 WIB

Surga Tersembunyi di Lumajang, Tumpak Sewu Tawarkan Pengalaman Wisata Penuh Petualangan

9 Oktober 2025 - 17:56 WIB

Stasiun KRL Surabaya Akan Terapkan Konsep TOD, Dorong Gaya Hidup Urban Modern

7 Oktober 2025 - 18:38 WIB

Dorong TOD, Setiap Stasiun KRL Surabaya Bakal Jadi Pusat Aktivitas Baru Masyarakat Perkotaan

6 Oktober 2025 - 15:18 WIB

Kabar Terbaru Proyek KRL Surabaya, Jalur Ganda Gubeng–Sidoarjo Siap Dibangun, Proyek Senilai Rp4,1 Triliun Dimulai 2029

6 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Air Terjun Tumpak Sewu Jadi Sorotan Wisatawan Tiongkok, Viral di Douyin!

5 Oktober 2025 - 18:33 WIB

Trending di International