Kampus Dilibatkan, Kota Malang Gerakkan 27 PT untuk Atasi Stunting Lewat Kabar Penting - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Lumajang Adventure: Sunrise, Temples, Waterfalls & Lava Tour Explore Lumajang: East Java’s Hidden Gem Air Terjun Tumpak Sewu – Niagara dari Indonesia di Jawa Timur Tumpak Sewu Waterfall – The Niagara of Indonesia in East Java Penilaian Ulang NJOP dan Kenaikan PBB yang Adil, Bertahap dan Pro Rakyat

Kesehatan dan Olah Raga · 13 Agu 2025 18:07 WIB ·

Kampus Dilibatkan, Kota Malang Gerakkan 27 PT untuk Atasi Stunting Lewat Kabar Penting


 Kampus Dilibatkan, Kota Malang Gerakkan 27 PT untuk Atasi Stunting Lewat Kabar Penting Perbesar

Malang, – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang meluncurkan program inovatif bertajuk Kabar Penting atau Kampus Bergerak Peduli Stunting, sebagai respon terhadap meningkatnya angka stunting di wilayahnya.

Berdasarkan data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Kota Malang naik signifikan dari 17 persen menjadi 22,4 persen.

Program ini diluncurkan di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu (13/8/25), dan melibatkan 27 perguruan tinggi berbasis kesehatan, yang akan mendampingi 57 kelurahan melalui pendekatan edukatif, riset, dan pemberdayaan masyarakat.

Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, mewakili Wali Kota saat peluncuran, menyampaikan harapan besar atas kolaborasi ini.

Baca juga: SE Gubernur Jadi Acuan, Pemkot Malang Pertimbangkan Aturan Sound Horeg

“Kami ingin kampus hadir di tengah masyarakat. Program ini adalah langkah awal untuk mendorong aksi nyata dan keberlanjutan peran akademisi dalam isu stunting,” kata Erik.

Erik juga mengapresiasi kontribusi lintas sektor yang selama ini telah berperan, seperti puskesmas, posyandu, dan perangkat daerah. Menurutnya, kolaborasi yang kuat akan menjadi fondasi untuk menciptakan generasi yang sehat dan unggul.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif, menjelaskan bahwa pelibatan perguruan tinggi merupakan pendekatan baru yang dikembangkan setelah koordinasi intensif sejak awal tahun.

Baca juga: Viral di Medsos, Dugaan Poligami Kadis DLH Malang Berujung Penonaktifan Jabatan

“Biasanya kita fokus ke puskesmas dan posyandu, tapi belum terpikir melibatkan kampus. Sekarang, 27 kampus akan mengampu 2 hingga 3 kelurahan masing-masing, berkolaborasi dengan tenaga medis seperti dokter, bidan, dan perawat,” ujar Husnul.

Fokus utama dari pendampingan ini adalah pada penanganan balita stunting, pola asuhan keperawatan dan kebidanan, serta edukasi keluarga. Target jangka pendeknya adalah menurunkan angka stunting mendekati target nasional di kisaran 14–17 persen pada akhir 2025.

Program ini dimulai pada Agustus 2025 dan akan dievaluasi secara menyeluruh di akhir tahun. Jika berjalan baik, Pemkot Malang menargetkan keterlibatan 67 perguruan tinggi pada 2026 untuk memperluas jangkauan dan dampak intervensi.

“Kami optimis, keterlibatan dunia akademik akan memperkuat upaya kita secara sistematis dan berbasis data,” pungkas Husnul.

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sering Makan Mie Instan 3 Kali Seminggu? Ini Fakta Mengejutkan Risiko Serangan Jantung

12 Agustus 2025 - 12:59 WIB

Kesehatan Telinga Terancam, RSUD Lumajang Catat Lonjakan Pasien Akibat Suara Sound Horeg

8 Agustus 2025 - 18:41 WIB

Cetak Sejarah, PSIL U17 Lumajang Tembus Semifinal Piala Soeratin 2025

6 Agustus 2025 - 18:30 WIB

Warga Diimbau Gunakan Earplug Saat Hadiri Acara dengan Sound Horeg

5 Agustus 2025 - 17:06 WIB

Dinkes Lumajang: Anak dan Lansia Paling Rentan Terpapar Bahaya Suara Ekstrem Sound Horeg

5 Agustus 2025 - 16:56 WIB

Transformasi Besar Liga 1, Kini Resmi Bernama Super League

4 Agustus 2025 - 07:37 WIB

Trending di Kesehatan dan Olah Raga