Lumajang, – Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, dikenal sebagai salah satu wilayah yang kaya dengan hasil pertanian, khususnya sayur-sayuran.
Salah satu komoditas yang banyak ditanam adalah pare, sayuran yang terkenal dengan rasa pahitnya. Namun, dari kekayaan alam ini, muncul inovasi menarik dari para wirausaha lokal yang berhasil mengubah pare menjadi produk olahan yang diminati pasar.
Salah satunya adalah Keripik Pare NaRan, UMKM yang didirikan oleh Nur Sulihati, perempuan asal Desa Senduro.
Nur, yang akrab disapa Hana, mengaku bahwa ide membuat keripik pare muncul secara tidak sengaja.
“Awalnya dulu cuma panen aja karena sudah terlanjur nanam. Selanjutnya mikir enaknya diapain,” cerita Hana, Jumat (5/12/2025).
Sebelumnya, ia sudah terbiasa mengolah pare menjadi berbagai masakan seperti oseng atau sambal goreng. Dari kebiasaan itulah muncul inspirasi untuk mencoba mengiris pare menjadi potongan kecil, diberi bumbu, dan digoreng menjadi camilan renyah.
“Setelah saya menggoreng menjadi keripik, ternyata satu rumah doyan semua. Berarti bisa diterima lidah,” ungkap Hana.
Percobaan sederhana di rumahnya akhirnya berkembang menjadi usaha yang kini dikenal luas dengan nama Meripik Pare NaRan.
Produk UMKM ini dijual dalam kemasan 100 gram dengan harga Rp12.000. Usaha Hana mulai dirintis pada tahun 2023 dan kini berlokasi strategis di depan Pasar Agropolitan, Dusun 5 Tempuran RT 01 RW 19, Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
Bagi yang tertarik, pemesanan bisa dilakukan langsung melalui nomor telepon 0856-5580-3333.
Keripik Pare NaRan tidak hanya menjadi peluang usaha bagi Hana, tetapi contoh bagaimana potensi pertanian lokal di Senduro dapat diolah menjadi produk kreatif yang bernilai tambah.
Ide sederhana dari olahan sayuran pahit ini kini mampu menjangkau pasar yang lebih luas, sekaligus memberi inspirasi bagi warga lain untuk mengembangkan UMKM berbasis hasil pertanian lokal.
Tinggalkan Balasan