Ketua Kadin Lumajang: BBM Aman, Stop Panic Buying! - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Bisnis · 29 Jul 2025 17:39 WIB ·

Ketua Kadin Lumajang: BBM Aman, Stop Panic Buying!


 Ketua Kadin Lumajang: BBM Aman, Stop Panic Buying! Perbesar

Lumajang, – Foto dan video antrian panjang di sejumlah SPBU Lumajang ramai beredar di media sosial sejak Senin malam.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lumajang, Agus Setiawan menyampaikan, kepanikan warga yang khawatir akan kelangkaan BBM menyebabkan lonjakan permintaan secara tiba-tiba.

“Pasokan BBM di Lumajang sebenarnya aman. Hanya saja karena masyarakat termakan isu kelangkaan, akhirnya banyak yang panik dan memborong secara berlebihan,” jelas Agus, Selasa (29/7/25).

Baca juga: Antrean Panjang di SPBU Lumajang Akibat Efek Rantai Kelangkaan BBM di Wilayah Sekitar, Bupati Pastikan Tidak Perlu Khawatir



Menurut Agus, fenomena ini dikenal sebagai panic buying, yakni perilaku membeli secara berlebihan karena ketakutan akan kehabisan barang.

Ia mencontohkan, beberapa orang yang biasanya mengisi BBM Rp200 ribu, kini langsung memenuhi tangki penuh hingga Rp600 ribu hanya karena melihat antrean panjang.

“Staf saya sendiri semalam sudah stres, memaksa antri BBM padahal mobilnya masih cukup buat dua hari kalau dipakai normal. Ini bentuk kepanikan sosial yang menular,” tambahnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan panic buying justru menciptakan kelangkaan semu yang merugikan masyarakat luas. Pasokan yang sebenarnya cukup menjadi tidak seimbang karena permintaan melonjak tiba-tiba, sementara sistem distribusi tidak bisa langsung mengimbanginya.

Baca juga: Longsor Terjadi Lagi di Jalur Piket Nol Lumajang-Malang, Arus Lalu Lintas Dialihkan Lewat Probolinggo Demi Keselamatan Pengendara

“Yang terjadi bukan kekurangan pasokan, tapi distribusinya terganggu. Seperti saat pandemi dulu, stok masker ada tapi rak kosong karena orang beli kebanyakan,” katanya.

Kepanikan yang berlebihan justru memperparah keadaan. Agus mengajak warga Lumajang untuk tidak terprovokasi isu atau kabar yang belum tentu benar.



“Kalau semua borong, justru orang yang benar-benar butuh malah tidak kebagian. Kita harus saling jaga. Konsumsi bijak itu bentuk solidaritas,” ujarnya.

Lebih parah lagi, Agus menyoroti adanya indikasi penimbunan oleh oknum-oknum yang memanfaatkan situasi. “Beberapa terlihat menjual BBM eceran dengan harga yang jauh lebih mahal, bahkan mencapai Rp30.000 per liter,” jelasnya.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tetap mencari informasi dari sumber resmi dan tidak langsung percaya pada pesan berantai atau unggahan yang belum terverifikasi.

“Yang dibutuhkan sekarang bukan panik, tapi tenang dan rasional. Percayalah, BBM tidak akan habis kalau kita konsumsi sewajarnya,” tegasnya.

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kadin Lumajang Genjot Transformasi Digital Demi Ciptakan Desa Berdaya Saing di Tengah Persaingan Global

16 November 2025 - 16:54 WIB

Jika Disetujui, UMK Lumajang 2026 Berpotensi Tembus Rp 2,6 Juta

16 November 2025 - 11:03 WIB

Tak Hanya Urus Industri Besar, Kadin Kini Jadi Motor Penggerak Ekonomi Kreatif di Lumajang

14 November 2025 - 20:04 WIB

Agus Setiawan: Banyak Konflik Royalti Terjadi karena Seniman Lupa Mengelola Karyanya

14 November 2025 - 19:48 WIB

Storytelling, Rahasia Konten Menarik Menurut Ketua Kadin Lumajang

12 November 2025 - 08:12 WIB

Ketua Kadin Lumajang, Kunci Sukses di Era Digital Adalah Konsistensi dan Branding Diri

11 November 2025 - 10:35 WIB

Trending di Bisnis