MUI Banyuwangi: Ekonomi Penting, Tapi Tak Bisa Jadikan Sound Horeg Dibenarkan - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern

Nasional · 19 Jul 2025 14:45 WIB ·

MUI Banyuwangi: Ekonomi Penting, Tapi Tak Bisa Jadikan Sound Horeg Dibenarkan


 MUI Banyuwangi: Ekonomi Penting, Tapi Tak Bisa Jadikan Sound Horeg Dibenarkan Perbesar

Banyuwangi, – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banyuwangi menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) yang melarang penggunaan sound horeg dalam berbagai kegiatan masyarakat.

Meski mengakui adanya perputaran ekonomi dari aktivitas tersebut, MUI menegaskan bahwa dampak negatif yang ditimbulkan tidak bisa diabaikan.

Sekretaris Umum MUI Banyuwangi, Barur Rohim yang akrab disapa Ayung, menyampaikan bahwa larangan penggunaan sound horeg harus ditegakkan demi menjaga kemaslahatan masyarakat secara luas.

Baca juga: Menjelajah Rasa di Kaki Semeru: Kuliner Lumajang yang Menggoda Lidah dan Menyentuh Jiwa

“Ekonomi memang penting, tapi untuk menggerakkan ekonomi ada banyak cara yang bisa ditempuh. Jika banyak mudharatnya, ya hindari,” ujar Ayung, Sabtu (19/7/25).

Menurutnya, penggunaan sound horeg selama ini kerap menimbulkan gangguan terhadap ketertiban umum, kenyamanan warga, serta berpotensi menimbulkan dampak buruk secara sosial dan kesehatan.

Baca juga:Menanti Instruksi Gubernur, MUI Lumajang Minta Kepala Daerah Kompak Soal Sound Horeg

Lebih jauh, Ayung menekankan bahwa dukungan terhadap kebijakan Polda Jatim ini harus segera diwujudkan dalam bentuk regulasi konkret di tingkat daerah.

Ia mengingatkan agar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan pihak kepolisian tidak ragu mengambil langkah tegas, apalagi menjelang bulan Agustus yang kerap diwarnai dengan acara karnaval dan kegiatan keramaian lainnya.

“Apa yang jadi kebijakan Polda Jatim untuk melarang sound horeg ini, saya kira, harus juga ditegakkan di sini. Keputusan itu jadi panduan yang jelas bagi pihak kepolisian maupun Pemerintah Kabupaten Banyuwangi,” tegasnya.

Ayung juga merujuk pada Fatwa MUI Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2025 yang secara resmi mengharamkan penggunaan sound horeg. Fatwa ini didasarkan pada kajian mendalam, mencakup dalil-dalil syariat, peraturan perundang-undangan, serta analisis dari sisi kesehatan dan sosial.

“Saya kira, pihak kepolisian maupun pemda tidak perlu ragu. MUI Jawa Timur telah mengeluarkan fatwa yang jelas, yang tentunya tidak sembarangan. Ini hasil kajian yang serius,” tambahnya.

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hadiah Rp50 Juta, Daftar Gratis! Bupati Cup Catur 2025 Siap Ramaikan Lumajang

26 September 2025 - 12:45 WIB

Gunung Semeru Erupsi Empat Kali Sejak Dini Hari, Kolom Letusan Capai 700 Meter

22 September 2025 - 11:32 WIB

Pemerintah Siapkan Jembatan Semi Permanen, Harapan Baru untuk Warga Empat Desa Lumajang

20 September 2025 - 15:08 WIB

Belum Tuntas Urus Proyek Whoosh, Danantara Kini Dilibatkan dalam Rencana Kereta Cepat ke Surabaya

18 September 2025 - 18:27 WIB

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pemerintah Matangkan Kajian, Pendanaan Swasta Jadi Prioritas

18 September 2025 - 18:15 WIB

Sepanjang Bulan Januari Hingga September 2025, Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali

17 September 2025 - 15:30 WIB

Trending di Nasional