Lumajang, – Tumpak Sewu, destinasi wisata alam unggulan di Jawa Timur, telah mengalami perbaikan akses jalan yang memadai dari pemerintah daerah dan pengelola lokal.
Namun, pengelolaan homestay di sekitar kawasan wisata ini masih menghadapi kendala serius terkait kurangnya koordinasi dan standarisasi pelayanan.
Anggota Komisi B DPRD Lumajang, Junaidi, mengungkapkan bahwa banyak homestay beroperasi secara mandiri tanpa sinergi yang baik dengan pengelola utama atau BUMDes.
“Hal ini menyebabkan kualitas layanan yang diterima wisatawan sangat bervariasi, dengan keluhan terkait fasilitas, kebersihan, dan pelayanan yang kurang profesional akibat minimnya pendampingan dari Dinas Pariwisata,” katanya.
Selain itu, atraksi pendamping seperti kuliner lokal, kerajinan, dan aktivitas budaya juga belum terintegrasi dengan baik.
Wisatawan biasanya hanya singgah sebentar untuk menikmati air terjun tanpa menikmati atraksi lain yang bisa memperpanjang masa tinggal dan meningkatkan pengeluaran di desa wisata.
“Kegiatan pendukung seperti paket jeep, pemandu wisata, dan atraksi seni berjalan terpisah tanpa paket wisata terpadu, sehingga pengalaman wisatawan kurang maksimal dan potensi pendapatan masyarakat belum optimal,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan