Lumajang, – Meski menyimpan kekecewaan terhadap ketimpangan perhatian pemerintah saat ini, pelaku wisata asal Kecamatan Pronojiwo, Tholip Chiko, masih menyimpan harapan besar.
Ia yakin Bupati Lumajang, Indah Amperawati, akan memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan sektor wisata di wilayah selatan Lumajang pada tahun 2026 mendatang.
Dalam keterangannya, Tholip menilai bahwa pengembangan wisata Pronojiwo selama ini terlalu banyak dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dan pengelola lokal, tanpa sokongan nyata dari pemerintah daerah.
Namun, ia percaya ke depan akan ada perubahan, utamanya saat pemerintah mulai melihat potensi besar yang dimiliki kawasan tersebut.
Baca juga: Baru Dua Candi di Lumajang Terawat, Situs Bersejarah Lain Butuh Perhatian Serius
“Saya percaya di 2026 ini, Bunda Indah pasti akan menggelontorkan bantuan untuk perbaikan wisata di Pronojiwo. Saya yakin itu,” ujar Tholip saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, Minggu (21/9/25).
Menurutnya, berbagai destinasi wisata yang saat ini berkembang di Pronojiwo seperti Tumpak Sewu 1, Tumpak Sewu 2, Bumi Perkemahan, dan Taman Bunga, sebagian besar dibangun tanpa dukungan anggaran dari pemerintah.
Baca juga: Merawat Peradaban, Candi di Lumajang sebagai Jejak Identitas Nusantara
Bahkan, untuk pengembangan Tumpak Sewu 2, Tholip menyebut telah menghabiskan anggaran pribadi hingga Rp2,4 miliar.
Selain soal pendanaan, ia juga menyoroti kendala perizinan yang dinilai masih tumpang tindih. Banyak pengelola wisata, kata dia, pontang-panting mengurus izin sendiri ke berbagai instansi, mulai dari Dinas Lingkungan Hidup, PUSDA, hingga ke tingkat provinsi.
“Untuk urus izin, saya bolak-balik sendiri ke Lumajang sampai Surabaya. Tidak ada pendampingan dari pemerintah. Padahal wisata ini bukan milik pribadi, tapi membawa nama daerah,” keluhnya.
Ia juga berharap tidak ada lagi praktik pilih kasih dalam penegakan aturan dan perizinan di sektor pariwisata. Menurutnya, semua pelaku wisata seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama di mata hukum maupun kebijakan pemerintah.
“Jangan mateni salah satu wisata. Kecamatan Pronojiwo ini tidak hanya punya satu destinasi. Semua harus didukung. Kalau hanya satu yang diperhatikan, bagaimana kemajuan wilayah bisa merata?” tegasnya.
Tinggalkan Balasan