Pemerintah Kabupaten Lumajang mulai melakukan pemetaan kerusakan infrastruktur sejak pagi ini, setelah malam sebelumnya kondisi lapangan belum memungkinkan untuk dilakukan identifikasi. Hasil awal menunjukkan sejumlah titik mengalami kerusakan berat akibat erupsi Semeru.
“Dari pemetaan awal, tercatat 22 rumah hancur, satu sekolah hilang yaitu SD Supiturang 02, serta beberapa tanggul rusak. Data ini menjadi dasar utama untuk langkah mitigasi dan penanganan darurat,” ujar Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), Kamis pagi (20/11/2025).
Bunda Indah menegaskan bahwa keselamatan warga tetap menjadi prioritas pertama. Tim BPBD dan instansi terkait terus memantau perkembangan lapangan, melakukan evakuasi, serta menyiapkan kebutuhan logistik bagi masyarakat terdampak.
Gubernur Jawa Timur dijadwalkan meninjau langsung wilayah terdampak. Kehadiran gubernur diharapkan memperkuat koordinasi dan mempercepat pemulihan infrastruktur penting.
“Pemetaan ini penting agar setiap langkah penanganan terarah. Prioritas harus jelas. Fokus kami tetap keselamatan warga, baru kemudian pemulihan rumah, sekolah, dan tanggul yang rusak. Tidak boleh ada satu pun warga yang terabaikan,” tegas Bunda Indah.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat tetap tenang, mengikuti arahan petugas, dan menjaga jarak aman dari area terdampak. Dengan koordinasi cepat dan mitigasi terstruktur, pemulihan dapat berjalan efektif tanpa mengabaikan keselamatan masyarakat.
Tinggalkan Balasan