Lumajang, – Dalam upaya memperkuat sektor pertanian yang adaptif dan berkelanjutan, petani milenial di Lumajang semakin menunjukkan peran pentingnya dengan mengadopsi teknologi modern dan inovasi digital.
Hal ini menjadi sorotan utama dalam acara pelantikan pengurus baru DPC HKTI Lumajang periode 2025–2030 di Pendopo Arya Wiraraja, Minggu (25/5/25).
Berbeda dengan pola pertanian tradisional, generasi muda petani di Lumajang kini memanfaatkan aplikasi pertanian pintar, sistem irigasi otomatis, hingga penggunaan drone untuk pemantauan lahan.
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga mendukung pertanian ramah lingkungan yang menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah dan provinsi.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutannya menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi teknologi bagi petani muda agar sektor pertanian di Lumajang tidak tertinggal.
“Saya juga mengapresiasi langkah HKTI dalam membina petani milenial agar lebih siap menghadapi tantangan masa depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPC HKTI Lumajang, Jamaluddin, menyatakan komitmennya untuk memperluas program pelatihan teknologi pertanian dan memperkuat akses petani muda terhadap fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Kami ingin petani milenial menjadi motor penggerak pertanian modern yang berkelanjutan di Lumajang,” katanya.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus mendukung inovasi pertanian melalui berbagai program pemberdayaan dan kemudahan akses teknologi.
“Petani milenial adalah kunci agar pertanian kita tetap maju dan mampu bersaing di era digital,” tegasnya.
Tinggalkan Balasan