Peternakan Kambing dan Sapi Perah Jadi Tulang Punggung Senduro - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Ekonomi · 9 Agu 2025 16:32 WIB ·

Peternakan Kambing dan Sapi Perah Jadi Tulang Punggung Senduro


 Peternakan Kambing dan Sapi Perah Jadi Tulang Punggung Senduro Perbesar

Lumajang, – Di balik kabut tipis dan udara sejuk khas pegunungan, Kecamatan Senduro di pagi hari menyuguhkan pemandangan yang tidak biasa. Suara gemericik air bersahutan dengan lenguhan sapi, dan di banyak halaman rumah, peternak terlihat sibuk memerah susu kambing dan sapi yang dipelihara secara turun-temurun.

Sendoro bukan hanya nama wilayah administratif, ia kini menjadi wajah baru dari kekuatan peternakan rakyat berbasis desa yang tumbuh secara organik.

Letak geografis Senduro yang berada di dataran tinggi memberikan keuntungan ekologis yang tidak bisa dipandang sebelah mata.

Dengan suhu yang relatif stabil, kelembaban tinggi, serta vegetasi hijau yang mendukung penyediaan pakan alami, wilayah ini menjadi tempat ideal untuk mengembangkan peternakan skala rumahan maupun kelompok.

Baca juga: Senduro Siap Jadi Kota Wisata Baru: Tiap Desa Punya Daya Tarik Sendiri

“Kondisi lahannya cocok. Rumput tumbuh melimpah, udara bersih, air banyak. Itu sudah setengah dari modal beternak,” ujar Suwito (49), peternak sapi perah di Desa Burno, Sabtu (9/8/25).

Peternakan sapi dan kambing perah di Senduro sudah berlangsung selama puluhan tahun. Namun, dalam satu dekade terakhir, tren ini mengalami peningkatan signifikan.

“Masyarakat disini, tidak hanya menggantungkan hidup pada hasil susu segar, tetapi juga mulai mengembangkan berbagai turunan produk dari hasil peternakan,”ungkapnya.

Baca juga: Bupati dan Wabup Lumajang Bawa Harapan untuk Lansia Senduro Lewat Bantuan Permakanan

Salah satu ikon lokal yang mulai menarik perhatian adalah Kambing Senduro, sebutan untuk jenis kambing lokal yang sejak lama dipelihara masyarakat.

Kambing ini memiliki daya tahan tinggi terhadap penyakit, mampu beradaptasi dengan iklim dingin, dan menghasilkan susu dengan kandungan gizi yang tinggi. Ciri khas kambing ini adalah tubuhnya yang lebih kompak, warna bulu keabu-abuan, dan bentuk tanduk melengkung ke belakang.

“Kambing ini sudah diwariskan dari nenek moyang kami. Dulu untuk kebutuhan sendiri, sekarang sudah jadi sumber penghidupan,” ungkap Pak Darmin, tokoh masyarakat dan peternak generasi ketiga di wilayah tersebut.

Sayangnya, di balik keunggulannya, Kambing Senduro menghadapi tantangan serius. “Minimnya perhatian dari pihak luar, kurangnya perlindungan bibit lokal, serta ancaman persaingan dari jenis kambing impor yang dianggap lebih produktif secara kuantitas,” tambahnya.

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ketua Kadin Lumajang Imbau Jaga Kondusifitas Jelang Demo 3 September, Stabilitas Kunci Pertumbuhan Ekonomi

28 Agustus 2025 - 20:23 WIB

ketua kadin lumajang

1.000 Ton Gula Petani Lumajang Diserap Pemerintah, Harga Dijamin Stabil

22 Agustus 2025 - 10:11 WIB

FDA Tarik Udang Beku Walmart Yang Dikirim Dari Indonesia

20 Agustus 2025 - 10:15 WIB

udang beku walmart

Viral Radioactive Shrimp Walmart, FDA Tarik Produk Udang Beku Walmart

20 Agustus 2025 - 09:55 WIB

radioactive shrimp walmart

CEO Bintang Indonesia Group Raih Penghargaan Investasi di Puncak HUT ke-80 RI di Lumajang

20 Agustus 2025 - 09:34 WIB

Penilaian Ulang NJOP dan Kenaikan PBB yang Adil, Bertahap dan Pro Rakyat

13 Agustus 2025 - 19:46 WIB

kenaikan pbb
Trending di Daerah