Pisang Mas Kirana Lumajang: Buah Lokal yang Mendunia

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Ekonomi · 27 Mei 2025 21:29 WIB ·

Pisang Mas Kirana Lumajang: Buah Lokal yang Mendunia dan Mengangkat Nama Indonesia


 Pisang Mas Kirana Lumajang: Buah Lokal yang Mendunia dan Mengangkat Nama Indonesia Perbesar

Lumajang – Di tengah suburnya tanah dan hijau perkebunan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, tumbuh sebuah produk unggulan yang kini telah menembus pasar internasional, yaitu Pisang Mas Kirana.

Buah mungil dengan rasa manis khas ini bukan hanya menjadi kebanggaan Lumajang, tetapi juga simbol kekayaan alam Indonesia yang mendunia.

Pisang Mas Kirana memiliki ciri khas bentuk silindris, ukuran kecil, warna kuning cerah saat matang. Ciri utama lainnya adalah rasa manis segar yang membedakannya dari pisang pada umumnya.

Nama “Kirana” berasal dari nama Nararya Kirana, pemimpin pertama Kerajaan Lamajang Tigang Juru, menambah nilai historis dan kultural produk ini.

Baca juga : Pisang Agung Semeru: Superfood Lokal dengan Pro-Vitamin A 90 Kali Lipat Lebih Tinggi

Budidaya pisang ini telah dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat di beberapa kecamatan seperti Senduro, Pasrujambe, dan Gucialit. Meskipun sempat dipandang sebelah mata, pisang ini kini telah berkembang pesat dan menjadi komoditas ekspor andalan Indonesia.

Dikutip dari beberapa sumber, pisang Mas Kirana terpilih sebagai salah satu produk dalam program One Country One Priority Product (OCOP) yang digagas oleh Food and Agriculture Organization (FAO) PBB.

Program ini bertujuan mengangkat produk agrikultur khas negara yang memiliki nilai lokal dan berkelanjutan ke pasar global.

Baca juga: Petani Pisang Mas Kirana Lumajang Dapat Alat Modern, Siap Tembus Pasar Ekspor Global

Produk olahan Pisang Mas Kirana seperti sale, kripik, dan rambak telah muncul dalam ajang regional OCOP di China, menunjukkan daya saing dan inovasi produk lokal Lumajang di kancah internasional.

Tantangan Peningkatan Kualitas Pisang Mas Kirana

Keberhasilan Pisang Mas Kirana membawa dampak positif bagi kesejahteraan petani lokal dengan meningkatkan nilai tambah produk melalui pengolahan hasil panen grade C yang sebelumnya tidak layak konsumsi segar.

Namun, tantangan utama saat ini adalah peningkatan kualitas kemasan agar produk lebih menarik dan kompetitif di pasar global.

Para petani juga harus memahami strategi pemasaran modern, termasuk branding dan jaringan distribusi internasional, agar dapat mempertahankan dan mengembangkan pasar ekspor yang sudah ada.

Dengan masa tanam sekitar 11-12 bulan dan daya tahan yang baik, Kirana memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Selain itu dapat menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia di pasar Asia dan Eropa.

Produk ini tidak hanya menjadi identitas Lumajang, tetapi juga inspirasi bagi daerah lain untuk mengangkat produk lokal menuju pasar dunia.

Pisang Mas Kirana adalah bukti nyata bahwa produk lokal Indonesia mampu bersaing di tingkat global. Melalui inovasi, kolaborasi, dan komitmen terhadap keberlanjutan, mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat petani Lumajang.

Artikel ini telah dibaca 25 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Mahal Tak Masalah, Asal Jelas, Wisatawan Minta Harga Kuliner Tumpak Sewu Ditulis di Menu

29 September 2025 - 12:44 WIB

Sengon Jember Dilirik Jepang, PT Nankai Bangun Pabrik, Siapkan Ekspor ke Eropa dan Amerika

25 September 2025 - 14:12 WIB

SRRL Gantikan Jalur Lama, KRL Surabaya-Sidoarjo Gunakan Jalur Eksisting dengan Double Track dan Listrik

16 September 2025 - 12:06 WIB

Surabaya-Sidoarjo Bakal Terkoneksi KRL Modern, Dapat Suntikan Dana Rp 4,1 Triliun dari Jerman

16 September 2025 - 11:57 WIB

Lahir di Makkah, Bayi Nu’aim Akhirnya Pulang ke Lumajang

6 September 2025 - 11:15 WIB

Ketua Kadin Lumajang Imbau Jaga Kondusifitas Jelang Demo 3 September, Stabilitas Kunci Pertumbuhan Ekonomi

28 Agustus 2025 - 20:23 WIB

ketua kadin lumajang
Trending di Daerah