Lumajang, – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang mencatat kelompok usia remaja dan dewasa menjadi penyumbang tertinggi kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) tahun ini.
Dari total 52.348 kasus hingga Oktober 2025, sebanyak 41 persen di antaranya berasal dari kelompok usia produktif tersebut.
Posisi kedua ditempati oleh kelompok anak menuju remaja dengan persentase 25 persen, sementara balita di bawah lima tahun menyumbang sekitar 16 persen dari total kasus.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Lumajang, Marshall Trihandono, menjelaskan tingginya angka kasus pada usia remaja dan dewasa dipengaruhi oleh aktivitas tinggi di luar ruangan dan paparan langsung terhadap udara yang tidak bersih selama musim pancaroba.
Baca juga: ISPA di Lumajang Capai 52 Ribu Kasus, Dinkes Ingatkan Warga Periksa Jika Sakit Lebih dari 14 Hari
“Remaja dan orang dewasa paling sering beraktivitas di luar rumah, sehingga lebih mudah terpapar virus yang menyebar lewat udara,” ujar Marshall, Rabu (29/10/2025).
Baca juga:Dispora Lumajang Siap Jadikan Bupati Cup Agenda Tahunan Berkelas Nasional
Menurutnya, penyebaran ISPA terjadi di hampir seluruh kecamatan di Lumajang. Jenis virus yang paling sering ditemukan adalah rhinovirus, disusul virus influenza dan jenis virus pernapasan lainnya.
Marshall menegaskan, meski ISPA tergolong penyakit ringan, masyarakat diminta tidak menyepelekan gejalanya.
Bila batuk, pilek, atau demam berlangsung lebih dari 14 hari, ada kemungkinan infeksi sekunder akibat bakteri yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Kalau masih di bawah 14 hari, biasanya tubuh bisa melawan virus sendiri. Tapi kalau lebih lama, perlu diperiksa agar tidak berlanjut jadi infeksi bakteri,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan