Remaja dan Dewasa Paling Banyak Terjangkit ISPA di Lumajang - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Kesehatan dan Olah Raga · 29 Okt 2025 10:15 WIB ·

Remaja dan Dewasa Paling Banyak Terjangkit ISPA di Lumajang


 Remaja dan Dewasa Paling Banyak Terjangkit ISPA di Lumajang Perbesar

Lumajang, – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang mencatat kelompok usia remaja dan dewasa menjadi penyumbang tertinggi kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) tahun ini.

Dari total 52.348 kasus hingga Oktober 2025, sebanyak 41 persen di antaranya berasal dari kelompok usia produktif tersebut.

Posisi kedua ditempati oleh kelompok anak menuju remaja dengan persentase 25 persen, sementara balita di bawah lima tahun menyumbang sekitar 16 persen dari total kasus.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Lumajang, Marshall Trihandono, menjelaskan tingginya angka kasus pada usia remaja dan dewasa dipengaruhi oleh aktivitas tinggi di luar ruangan dan paparan langsung terhadap udara yang tidak bersih selama musim pancaroba.

Baca juga: ISPA di Lumajang Capai 52 Ribu Kasus, Dinkes Ingatkan Warga Periksa Jika Sakit Lebih dari 14 Hari

“Remaja dan orang dewasa paling sering beraktivitas di luar rumah, sehingga lebih mudah terpapar virus yang menyebar lewat udara,” ujar Marshall, Rabu (29/10/2025).

Baca juga:Dispora Lumajang Siap Jadikan Bupati Cup Agenda Tahunan Berkelas Nasional

Menurutnya, penyebaran ISPA terjadi di hampir seluruh kecamatan di Lumajang. Jenis virus yang paling sering ditemukan adalah rhinovirus, disusul virus influenza dan jenis virus pernapasan lainnya.

Marshall menegaskan, meski ISPA tergolong penyakit ringan, masyarakat diminta tidak menyepelekan gejalanya.

Bila batuk, pilek, atau demam berlangsung lebih dari 14 hari, ada kemungkinan infeksi sekunder akibat bakteri yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Kalau masih di bawah 14 hari, biasanya tubuh bisa melawan virus sendiri. Tapi kalau lebih lama, perlu diperiksa agar tidak berlanjut jadi infeksi bakteri,” jelasnya.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

ISPA di Lumajang Capai 52 Ribu Kasus, Dinkes Ingatkan Warga Periksa Jika Sakit Lebih dari 14 Hari

29 Oktober 2025 - 10:00 WIB

Ajang Pembentukan Fisik dan Mental, Yuk Ramaikan Mahameru Muscle Fest 2025

16 Oktober 2025 - 19:12 WIB

Sinergi Pemkab dan KONI Lumajang, Bonus Atlet Emas Capai Rp25 Juta

10 Oktober 2025 - 14:40 WIB

Kondisi Kritis, Santri Korban Keracunan HCL di Lumajang, Biaya Perawatan Rp 1 Juta Per Hari

30 September 2025 - 12:48 WIB

Tersembunyi di Dapur, Garam Tanpa Yodium Masih Beredar di Pasar Lumajang

25 September 2025 - 12:00 WIB

Temuan 9 Kasus Campak, Dinkes Kota Malang Langsung Lakukan Pelacakan dan Survei Lokasi

16 September 2025 - 15:18 WIB

Trending di Kesehatan dan Olah Raga