Sayuran Busuk, BBM Terbuang, Sopir Putus Asa: Macet Situbondo-Banyuwangi Terparah Sejak 2018 - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern

Nasional · 24 Jul 2025 19:43 WIB ·

Sayuran Busuk, BBM Terbuang, Sopir Putus Asa: Macet Situbondo-Banyuwangi Terparah Sejak 2018


 Sayuran Busuk, BBM Terbuang, Sopir Putus Asa: Macet Situbondo-Banyuwangi Terparah Sejak 2018 Perbesar

Banyuwangi, – Kemacetan panjang yang melumpuhkan jalur Situbondo-Banyuwangi mencapai puncaknya pada Kamis (24/7/25).

Ribuan kendaraan, terutama truk angkutan barang, terjebak dalam antrean mengular sejauh puluhan kilometer.

Ketua DPD Organda Jawa Timur, Firmansyah Mustafa, menyebut situasi ini sebagai bencana logistik dan mendesak pemerintah untuk menunda penutupan Jalur Gumitir, yang dinilai memperparah kondisi.

“Dampaknya luar biasa. Kemacetan makin tidak bisa dibayangkan. Banyak kendaraan angkutan tertahan seharian penuh, bahkan lebih. Sayuran busuk, BBM terbuang, dan biaya operasional naik tajam,” tegas Firmansyah.

Baca juga: Penutupan Jalur Gumitir Picu Kemacetan 30 Km di Banyuwangi, Sopir: Bus Saya Belum Bergerak Sejak Subuh

Penutupan Jalur Gumitir penghubung vital antara Jember dan Banyuwangi bertepatan dengan terbatasnya jumlah kapal penyeberangan di Pelabuhan Ketapang menuju Gilimanuk, Bali.

Hal ini menyebabkan seluruh arus kendaraan dari dan ke Bali bertumpu ke jalur Pantura Situbondo, yang kini kolaps total.

Banyak truk yang mengangkut bahan pokok dan barang mudah rusak terjebak hingga lebih dari 24 jam.

Salah satunya adalah Ginanjar, sopir truk tronton yang mengangkut sayuran ke Denpasar. Ia sudah terjebak sejak Rabu siang.

“Baru maju 5 kilometer selama satu hari. Muatan saya bisa busuk semua. Ini macet paling parah sejak saya mulai nyopir tahun 2018,” ujarnya dengan nada lelah.

Baca juga: Penutupan Jalur Gunung Gumitir Menuai Proses Pembahasan, Dishub Banyuwangi Minta Masyarakat Bersabar

Tak hanya muatan yang terancam rusak, biaya bahan bakar membengkak drastis. Mesin harus menyala terus karena sopir membutuhkan AC di dalam truk. Bahkan, beberapa kendaraan terpaksa mengisi BBM di pinggir jalan dengan harga lebih mahal karena tak bisa menjangkau SPBU.

“Kalau dihitung kerugian BBM dan waktu, ini sangat merugikan. Biaya operasional jadi gila-gilaan. Dan kita belum bisa hitung semua kerugian akibat penundaan pengiriman,” ujar Firmansyah.

Baca juga: Respons Publik Bikin MUI Lumajang Luruskan Pernyataan Soal Sound Horeg

Untuk angkutan orang seperti bus, Organda Jatim meminta adanya kebijakan khusus agar perusahaan bisa menyesuaikan tarif. Menurut Firmansyah, kemacetan ini berdampak langsung pada jadwal dan kenyamanan penumpang.

“Bus dari Surabaya ke Bali misalnya, bisa molor belasan jam. Waktu habis di jalan, belum lagi tambahan BBM dan konsumsi,” jelasnya.

Yosep, sopir lain yang ditemui di kawasan Wongsorejo, mengaku sudah 17 jam berada di antrean dan belum bisa bergerak.

“Mau istirahat susah, jalan terus buka-tutup. Teman-teman di Dermaga Bulusan pun belum bisa jalan. Saya pesimis bisa nyebrang hari ini,” katanya.

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Hadiah Rp50 Juta, Daftar Gratis! Bupati Cup Catur 2025 Siap Ramaikan Lumajang

26 September 2025 - 12:45 WIB

Gunung Semeru Erupsi Empat Kali Sejak Dini Hari, Kolom Letusan Capai 700 Meter

22 September 2025 - 11:32 WIB

Pemerintah Siapkan Jembatan Semi Permanen, Harapan Baru untuk Warga Empat Desa Lumajang

20 September 2025 - 15:08 WIB

Belum Tuntas Urus Proyek Whoosh, Danantara Kini Dilibatkan dalam Rencana Kereta Cepat ke Surabaya

18 September 2025 - 18:27 WIB

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pemerintah Matangkan Kajian, Pendanaan Swasta Jadi Prioritas

18 September 2025 - 18:15 WIB

Sepanjang Bulan Januari Hingga September 2025, Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali

17 September 2025 - 15:30 WIB

Trending di Nasional