Lumajang, – Pemerintah Kabupaten Lumajang menunjukkan komitmen kuat terhadap peningkatan pelayanan publik dengan dua langkah nyata, mendukung pelaku UMKM melalui Festival UMKM dan Pesona Budaya 2025, serta menghadirkan akses Wifi publik di berbagai titik strategis.
Kedua program ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun Lumajang yang inklusif, kreatif, dan terkoneksi.
Festival yang digelar di area parkir barat Stadion Lumajang ini diikuti oleh 30 pelaku UMKM lokal dengan menampilkan berbagai produk unggulan seperti kuliner khas, kerajinan, dan produk kreatif masyarakat.
Acara tersebut tidak hanya menjadi wadah promosi, tetapi juga menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan warga untuk memperkuat perekonomian daerah.
Baca juga: Pemkab Lumajang Luncurkan 21 Titik Wifi Publik untuk Pemerataan Akses Digital
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma, juga meresmikan 21 titik Wifi publik yang tersebar di tujuh kelurahan di Kabupaten Lumajang.
Kehadiran layanan internet gratis ini menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pemerataan akses digital dan peningkatan literasi teknologi bagi masyarakat.
Baca juga:Cuaca Ekstrem Masih Ancam Lumajang, Pemkab Perpanjang Masa Tanggap Darurat Seminggu Lagi
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Lumajang memiliki akses yang setara terhadap informasi dan teknologi. Wifi publik ini bukan hanya soal koneksi internet, tetapi juga koneksi sosial dan ekonomi yang memperkuat daya saing daerah,” katanya, Sabtu (8/11/2025).
Yudha menambahkan, selain 21 titik di wilayah kelurahan, Pemkab Lumajang juga telah menyediakan layanan Wifi publik di 57 desa, dan menargetkan 141 desa lainnya akan mendapatkan fasilitas serupa pada tahun mendatang.
Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan kesenian khas Lumajang, tarian jaran kencak, yang dibawakan oleh tujuh penari. Pertunjukan ini menjadi simbol perpaduan budaya pendalungan antara Jawa dan Madura, sekaligus menggambarkan semangat kebersamaan masyarakat Lumajang dalam melestarikan nilai-nilai tradisi di tengah kemajuan zaman.
“Festival ini adalah bentuk nyata kolaborasi. Pemerintah memfasilitasi, masyarakat berkreasi, dan dunia usaha berpartisipasi. Inilah yang kita sebut sinergi menuju Lumajang yang berdaya,” tutur Yudha.
Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang berharap masyarakat semakin aktif memanfaatkan fasilitas publik, baik di bidang ekonomi, budaya, maupun teknologi. Sinergi antara pemerintah dan warga diharapkan menjadi pondasi kuat bagi pembangunan daerah yang berkelanjutan dan berkeadilan.
“Kami ingin Lumajang menjadi kabupaten yang tumbuh bersama rakyatnya, di mana pembangunan tidak hanya dari atas ke bawah, tetapi dari bawah ke atas, dari masyarakat untuk masyarakat,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan