Lumajang, – Di kaki Gunung Semeru, tepatnya di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, berdiri sebuah peternakan sederhana namun penuh makna.
Dikelola oleh seorang pemuda bernama Panji Pramono, Mantri Balap Farm menjadi bukti bahwa usaha kecil bisa berdampak besar bukan hanya bagi pemiliknya, tapi juga untuk ekonomi desa secara luas.
Panji memulai usahanya dari nol, memelihara puluhan ekor kambing jenis perah yang kini menjadi sumber utama produksi susu kambing Senduro.
Setiap harinya, sekitar 1,5 hingga 2 liter susu dihasilkan dari satu ekor kambing yang dirawat dengan standar tinggi. Totalnya, puluhan liter susu segar diperah dan dikemas setiap hari.
Namun bagi Panji, usaha ini lebih dari sekadar jual beli susu. “Saya ingin membuktikan bahwa potensi desa seperti Burno ini bisa jadi kekuatan ekonomi kalau dikelola serius,” ujarnya, Rabu (6/8/25).
Baca juga: Mahasiswa KKN Jadi Korban Pencurian di Kantor Desa, Dua Motor Raib
Tak hanya mempekerjakan warga sekitar sebagai tenaga bantu di peternakan, Panji juga melibatkan mereka dalam proses distribusi, pengemasan, dan pemasaran.
Ia membangun sistem yang memungkinkan usaha tumbuh bersama masyarakat dari desa untuk Indonesia.
“Beberapa tetangga ikut bantu produksi dan pengiriman. Ini jadi sumber penghasilan tambahan bagi mereka,” jelas Panji.
Produk susu kambing Senduro dari Mantri Balap Farm kini sudah menjangkau kota-kota besar di Jawa Timur seperti Surabaya, Kediri, dan Jember.
Baca juga: Kasus Kematian Penonton Karnaval Sound Horeg di Lumajang Tak Dilanjutkan, Polisi Evaluasi Izin Acara
Ia juga melayani pesanan eceran, terutama dari keluarga muda yang sadar pentingnya konsumsi produk alami dan sehat.
Harganya pun cukup terjangkau, mulai dari Rp20.000 hingga Rp25.000 per botol (250–330 ml). Dibandingkan produk sejenis di pasaran, kualitas susu kambing Panji tak kalah unggul, tidak amis, segar, higienis, dan dikemas modern.
Tak hanya laku secara ekonomi, produk ini juga membawa kebanggaan lokal.
“Dulu orang desa malu ngaku kerja di kandang kambing. Sekarang mereka bangga karena tahu kualitas produknya dan dampaknya untuk desa,” ucap Panji dengan senyum.
Panji terus berinovasi dengan memperkuat branding produk. Ia merancang label menarik, aktif di media sosial, dan menargetkan konsumen muda yang tengah tren hidup sehat.
Ke depan, ia berharap produk susu kambing dari Senduro bisa menembus pasar nasional bahkan ekspor.
“Kalau desa bisa produksi sehat dan berkualitas, kenapa harus kalah dari produk pabrik?” tutupnya.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, bahkan memberikan dukungan penuh terhadap usaha Panji. Ia menyebut susu kambing Senduro bukan sekadar minuman, tapi juga ikon ekonomi lokal yang patut dibanggakan.
“Susunya tidak amis, khasiatnya luar biasa. Ini bukan hanya sehat untuk tubuh dan kulit, tapi juga mengangkat perekonomian masyarakat desa,” ujar Bunda Indah dalam kunjungannya ke peternakan.
Tinggalkan Balasan