Tembok Lapuk di Lantai 3 Pasar Besar Malang Ambruk, Seorang PKL Alami Luka Serius - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Daerah · 2 Jul 2025 13:41 WIB ·

Tembok Lapuk di Lantai 3 Pasar Besar Malang Ambruk, Seorang PKL Alami Luka Serius


 Tembok Lapuk di Lantai 3 Pasar Besar Malang Ambruk, Seorang PKL Alami Luka Serius Perbesar

Malang, – Seorang pedagang kaki lima (PKL) bernama Umi Hasan (45), warga Kedungkandang, mengalami luka serius akibat tertimpa runtuhan tembok di Pasar Besar Malang (PBM). Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Selasa (1/7) sekitar pukul 13.45 WIB di sisi barat PBM, tepatnya di lantai tiga bagian belakang pasar.

Umi yang sedang berjualan pisang di bawah tembok tersebut tiba-tiba terkena reruntuhan yang ambrol tanpa peringatan. Menurut Handes Heriawan, jukir PBM yang juga saksi mata, sebelum kejadian tidak ada tanda-tanda cuaca buruk maupun kerusakan parah pada tembok. Namun, tembok pembatas yang sudah lama lapuk dan banyak retakan sepanjang satu sampai dua meter itu akhirnya ambrol tiba-tiba.

“Lokasi runtuhan beruntung terhalang tenda penjual pisang sehingga korban lain tidak ikut tertimpa. Tapi Umi mengalami luka serius di kepala, tangan, dan kaki kiri,” jelas Handes, Rabu (2/7/25).

Korban langsung dilarikan ke RS Panti Nirmala dengan bantuan suaminya menggunakan bentor.

Kondisi PBM yang sudah berusia lebih dari tiga dekade tanpa renovasi signifikan sejak 1991 menjadi sorotan. Pelaksana PBM, Suparji, mengakui bahwa kejadian serupa pernah terjadi beberapa bulan lalu di sisi selatan pasar, juga menimpa PKL dengan luka ringan. Menyikapi hal ini, pihaknya berencana memasang papan imbauan dan mensterilkan kawasan rawan runtuh untuk menghindari kecelakaan susulan.

“Kami juga akan menggeser lokasi PKL beberapa meter dari titik rawan agar lebih aman,” ujar Suparji. Namun, sejauh ini pihak pasar hanya mendata dan mengumpulkan aspirasi pedagang sebelum melaporkan ke pimpinan.

Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji, menyampaikan keprihatinan mendalam atas musibah yang menimpa Umi. Ia menegaskan bahwa Diskopindag harus bertanggung jawab membantu pengobatan korban dan bersama anggota komisi akan melakukan peninjauan langsung ke lokasi kejadian.

Sementara itu, Sekretaris Hippama PBM, Zainul Arifin, menegaskan bahwa pihaknya akan segera menggelar pertemuan dengan Pemkot Malang untuk membahas kebijakan penguatan kondisi pasar. Hippama menolak revitalisasi besar-besaran yang diusulkan Pemkot dan memilih melakukan perbaikan secara swadaya dengan skala prioritas sesuai dana yang terkumpul.

“Mulai bulan ini kami siap menjalankan perbaikan bertahap tanpa harus menunggu revitalisasi. Kami punya alasan kuat menolak revitalisasi karena ingin mempertahankan keberlangsungan usaha para PKL,” tegas Zainul.

Peristiwa runtuhnya tembok ini kembali mengingatkan pentingnya perhatian serius terhadap kondisi infrastruktur Pasar Besar Malang yang sudah menua. Keselamatan para pedagang dan pengunjung menjadi prioritas utama agar kejadian serupa tidak terulang dan tidak menimbulkan korban baru.

Pemkot Malang sendiri tengah memproses pemenuhan persyaratan revitalisasi pasar yang ditargetkan selesai pada Februari 2025, termasuk persetujuan pedagang dan analisis dampak lingkungan. Namun, kejadian ini menambah urgensi agar perbaikan bisa dilakukan lebih cepat dan menyeluruh demi keamanan bersama.

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Sinergi Polri dan IPSI Diapresiasi, Kapolres Lumajang Diganjar Penghargaan di Hari Kesaktian Pancasila

1 Oktober 2025 - 16:41 WIB

Cuaca Terik, Cuan Naik! Petani Tembakau Lumajang Panen Besar di Musim Kemarau

1 Oktober 2025 - 13:11 WIB

2026, Pemkot Malang Gratiskan Seragam untuk Siswa SD dan SMP Swasta

1 Oktober 2025 - 09:17 WIB

Eri Irawan: Pembiayaan Alternatif Bisa Selamatkan Rp59,9 Miliar Uang Daerah

1 Oktober 2025 - 07:36 WIB

Gerak Pembangunan Harus Berbasis Bukti, Bukan Asumsi – Lumajang Dorong Kualitas Data Sektoral

1 Oktober 2025 - 07:25 WIB

Antisipasi Masalah Gizi dan Keamanan, Pemkab Jember Bentuk Satgas Makan Bergizi Gratis

1 Oktober 2025 - 06:44 WIB

Trending di Daerah