Lumajang, – Ketika wisata petualangan menjadi tren global, Indonesia tak ketinggalan mengangkat pesona alamnya. Air Terjun Tumpak Sewu dan Lavatour Pronojiwo di Lumajang kini dilirik turis mancanegara sebagai destinasi unggulan penuh tantangan dan keindahan alami.
Dalam forum Musyawarah Nasional IATTA (Indonesia Adventure Travel Trade Association) di Jakarta, Asisten Deputi Manajemen Industri Kementerian Pariwisata, Budi Supriyanto, menegaskan wisata petualangan adalah masa depan pariwisata dunia.
“Wisatawan kini tidak hanya ingin melihat, tetapi juga merasakan. Mereka mencari pengalaman autentik yang dekat dengan alam, budaya, dan tantangan,” katanya, Jumat (19/9/25).
Baca juga: Tak Hanya Fisik, Pemkab Lumajang Dukung Pemulihan Mental dan Pendidikan Korban Kecelakaan
Lavatour tidak hanya menyuguhkan daya tarik visual, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengembangan ekonomi lokal.
Masyarakat setempat terlibat langsung sebagai pemandu wisata, pengelola homestay, penjaja kuliner lokal, hingga pengrajin oleh-oleh khas Pronojiwo. Kehadiran turis turut menghidupkan roda ekonomi desa, sekaligus mempromosikan budaya dan kearifan lokal.
“Dengan gelar Asia’s Leading Adventure Tourism Destination yang diraih Indonesia dalam ajang World Travel Awards 2024, ini saatnya destinasi seperti Tumpak Sewu menunjukkan kelasnya ke dunia,” tegas Budi.
Baca juga: Belum Tuntas Urus Proyek Whoosh, Danantara Kini Dilibatkan dalam Rencana Kereta Cepat ke Surabaya
Salah satu destinasi yang tengah naik daun adalah Air Terjun Tumpak Sewu di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Air terjun megah setinggi sekitar 120 meter ini disebut-sebut sebagai Niagara-nya Indonesia karena bentuknya yang melingkar dan debit air yang deras.
Namun, keindahan Tumpak Sewu bukan hanya soal pemandangan. Wisatawan harus menapaki jalur trekking yang curam dan licin, melewati bebatuan dan aliran sungai untuk sampai ke dasar air terjun. Justru tantangan inilah yang menjadi daya tarik utama bagi pencinta alam dan petualangan.
“Setiap hari ada sekitar 1.000 wisatawan yang datang, baik dari dalam maupun luar negeri. Mereka datang bukan sekadar untuk berfoto, tapi benar-benar menikmati petualangan yang memacu adrenalin,” ungkap Gus Khojin, pengelola wisata Tumpak Sewu.
Tak jauh dari Tumpak Sewu, wisatawan juga bisa menjajal Lavatour Pronojiwo-sebuah paket wisata ekstrem menggunakan jip offroad yang menelusuri bekas aliran lahar letusan Gunung Semeru.
Jalur ini menyuguhkan medan berbatu, sungai kering, dan pemandangan dramatis sisa erupsi yang kini menjadi saksi kekuatan alam. Bagi wisatawan asing, pengalaman ini terasa unik karena menyatukan unsur geologi, edukasi, dan adrenalin dalam satu paket wisata.
“Bagi turis asing, ini pengalaman sekali seumur hidup. Mereka bisa menyaksikan jejak erupsi gunung aktif, tapi dalam suasana aman dan penuh petualangan,” kata Chiki, salah satu operator Lavatour.
Dengan keindahan alam yang luar biasa, jalur trekking menantang, dan cerita geologi yang unik, Tumpak Sewu dan Lavatour Pronojiwo dinilai memiliki potensi besar bersaing dengan destinasi adventure tourism kelas dunia seperti Chiang Mai (Thailand), Queenstown (Selandia Baru), atau Patagonia (Argentina).
Tinggalkan Balasan