- Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Dorong Gerakan Sosial Bersama untuk Tangani Rumah Tidak Layak Huni Langkah Cepat Pemkab Lumajang Redakan Kepanikan Warga Terdampak Puting Beliung di Kalipenggung Bunda Indah Tekankan Pariwisata Berkelanjutan saat Resmikan Wisata Kopi Jatian Kenongo Wabup Lumajang: Kemajuan Daerah Tumbuh dari Rasa Aman dan Kedekatan TNI dengan Rakyat Sinergi TNI dan Pemkab Lumajang: Rumah Mbok Imuk Jadi Cermin Cinta, Kepedulian, dan Ketahanan Sosial Bangsa

Kesehatan dan Olah Raga · 23 Jan 2024 17:58 WIB ·


 Perbesar

Lumajang, Dinas Koperasi dan Perindustrian (DISKOPINDAG) dan Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DINKES P2KB) Kabupaten Lumajang mengadakan kerja sama dalam rangka menanggulangi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di wilayah kerja Kabupaten Lumajang.

Kerja sama ini dilakukan dengan melibatkan ribuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan puluhan pasar tradisional yang ada di Kabupaten Lumajang.

GAKY adalah sebuah pandemi yang terabaikan yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan masyarakat, seperti kelahiran mati, kelainan bawaan, kematian perinatal, cacat psikomotor, gangguan fungsi mental, rendahnya indeks kognitif dan IQ, serta hipertiroidisme.

GAKY disebabkan oleh ketidakcukupan yodium, sebuah unsur anionik esensial yang ditemukan di air laut dan tanah. Yodium sangat penting untuk sintesis hormon tiroid yang berperan dalam stabilitas metabolisme dan fungsi organ tubuh. Yodium juga sangat krusial untuk replikasi sel, khususnya sel otak, sejak dalam uterus hingga dua tahun pertama kehidupan. GAKY merupakan penyebab retardasi mental terbesar di seluruh dunia yang dapat dicegah.

Salah satu cara pencegahan GAKY yang paling efektif adalah dengan mengonsumsi garam beryodium. Namun, masih banyak masyarakat yang tidak menyadari pentingnya garam beryodium dan masih menggunakan garam tidak beryodium untuk kebutuhan sehari-hari.

Oleh karena itu, DISKOPINDAG dan DINKES P2KB Lumajang berkolaborasi untuk mengedukasi dan mengawasi UMKM dan pasar tradisional agar hanya memproduksi dan menjual garam beryodium. Dengan demikian, diharapkan masyarakat Lumajang dapat terhindar dari dampak buruk GAKY dan meningkatkan kualitas kesehatan dan kecerdasan mereka.

Kepala DISKOPINDAG Lumajang, Bapak Muhammad Ridha, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lumajang. “Kami berharap dengan kerja sama ini, kami dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan dan pendidikan masyarakat Lumajang.

Kami juga berharap UMKM dan pasar tradisional dapat mendukung program ini dengan sepenuh hati dan menjadikan garam beryodium sebagai produk unggulan mereka,” ujar beliau.

Sementara itu, Kadinkes Lumajang, dr. Rosyidah , menambahkan bahwa kerja sama ini juga bertujuan untuk mengkampanyekan pentingnya garam beryodium bagi kesehatan masyarakat. “Kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya GAKY dan manfaat garam beryodium.

Kami juga akan melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan ketersediaan dan kualitas garam beryodium di UMKM dan pasar tradisional. Kami mengajak masyarakat Lumajang untuk bersama-sama mencegah GAKY dan menciptakan generasi yang sehat dan cerdas,” tutur beliau.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kondisi Kritis, Santri Korban Keracunan HCL di Lumajang, Biaya Perawatan Rp 1 Juta Per Hari

30 September 2025 - 12:48 WIB

Tersembunyi di Dapur, Garam Tanpa Yodium Masih Beredar di Pasar Lumajang

25 September 2025 - 12:00 WIB

Temuan 9 Kasus Campak, Dinkes Kota Malang Langsung Lakukan Pelacakan dan Survei Lokasi

16 September 2025 - 15:18 WIB

Muskab ESI Lumajang 2025, Menata Ulang Fondasi Organisasi Menuju Prestasi Dunia

14 September 2025 - 17:09 WIB

Hadapi Tantangan Imunisasi, Jember Siapkan Rp400 Miliar untuk Kesehatan

3 September 2025 - 19:41 WIB

Hadapi Tantangan Imunisasi, Jember Siapkan Rp400 Miliar untuk Kesehatan

3 September 2025 - 19:37 WIB

Trending di Kesehatan dan Olah Raga