Lensa warta – Wakil Bupati Lumajang, Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha), mendorong generasi muda agar meneladani nilai-nilai nasionalisme yang tercermin dalam tradisi pembaretan prajurit Korps Arhanud. Upacara tersebut berlangsung di Lapangan Tembak AWR, Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Rabu (30/4/2025).
Menurut Mas Yudha, pembaretan Taruna Akademi Militer mencerminkan dedikasi, disiplin, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini perlu ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari. Ia menegaskan bahwa semangat bela negara bukan hanya milik TNI, tetapi menjadi tanggung jawab seluruh rakyat.
“Bela negara bukan hanya tugas militer. Kami melihat semangat Taruna hari ini sebagai inspirasi bagi pemuda Lumajang,” ucap Mas Yudha setelah mengikuti upacara.
TNI dan Masyarakat Perkuat Ketahanan Bangsa
Mas Yudha mengajak masyarakat untuk mendekatkan diri pada peran strategis TNI. Ia percaya bahwa keterlibatan aktif warga dapat memperkuat karakter bangsa dari tingkat paling dasar. Semakin besar pemahaman masyarakat terhadap nilai perjuangan, semakin kuat pula fondasi ketahanan nasional.
Ia juga menyebut bahwa kegiatan militer seperti ini membentuk ruang edukasi. Warga bisa memahami langsung dedikasi TNI sekaligus meresapi semangat perjuangan mereka.
“Kita harus membangun generasi yang tangguh dan cinta tanah air. Kegiatan ini memberi gambaran nyata tentang itu,” tambahnya.
Taruna Arhanud Resmi Menjadi Bagian Korps
Komandan Pussenarhanud, Mayjen TNI Hari Arif Wibowo, memimpin langsung prosesi pembaretan. Ia mengukuhkan Taruna Arhanud Tingkat IV sebagai bagian dari Korps Arhanud. Dalam arahannya, ia mengingatkan para Taruna untuk menjaga kehormatan korps dan menguasai teknologi pertahanan modern.
Mayjen Hari meminta setiap Taruna agar terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Menurutnya, masa depan pertahanan nasional bergantung pada kemampuan prajurit muda menghadapi tantangan baru.
Harapan untuk Pemuda Lumajang
Mas Yudha berharap semangat juang para Taruna dapat menular ke kalangan pemuda. Ia ingin agar nilai keberanian, kecerdasan, dan cinta tanah air menjadi bagian dari karakter anak-anak muda di Lumajang. Menurutnya, pendidikan karakter tidak hanya lahir di kelas, tetapi juga melalui contoh nyata seperti ini.
Ia juga menekankan bahwa pembentukan generasi berjiwa nasionalis akan memperkuat pondasi Indonesia dari tingkat lokal. Oleh karena itu, pemerintah daerah mendukung penuh kegiatan yang mendorong keterlibatan masyarakat dalam membangun bangsa.
Tinggalkan Balasan