Amphitheater Ranu Pani Dinilai Tak Berdampak bagi Lumajang - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
511 Pendekar PSHT Disahkan, Bupati Lumajang: Nilai Luhur Jadi Penyangga Harmoni Sosial Tak Perlu ke Jember, Layanan Paspor Segera Hadir di Mal Pelayanan Publik Lumajang Sholawat Menggema di Nguter, Bupati Lumajang Ajak Warga Bangun Desa dengan Doa Bupati Lumajang: Keamanan dan Karakter Bangsa Dibangun Bersama, Dimulai dari Akar Pariwisata Ramah Lingkungan dan Perlindungan Lahan Jadi Fokus Legislasi Baru Lumajang

Daerah · 8 Mei 2025 11:31 WIB ·

Amphitheater Ranu Pani Dinilai Tak Berdampak bagi Lumajang


 Amphitheater Ranu Pani Dinilai Tak Berdampak bagi Lumajang Perbesar

Lumajang – Proyek pembangunan komplek amphitheater di kawasan Ranu Pani yang menggunakan dana pusat melalui Dinas Pariwisata Lumajang kini menuai sorotan. Meski telah menghabiskan anggaran puluhan miliar rupiah, keberadaan bangunan tersebut tidak memberikan dampak ekonomi nyata bagi Kabupaten Lumajang. Pemerintah Daerah sendiri maupun masyarakat sangat jarang menggunakan Amphitheater Ranu Pani untuk event wisata.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Lumajang, Agus Setiawan, mengkritik keras proyek tersebut. Ia menilai bahwa pembangunan tersebut tidak menghasilkan nilai tambah yang signifikan bagi masyarakat maupun pemerintah daerah.

“Nyatanya Balai Besar TNBTS yang berwenang mengelola aset-aset yang ada di Ranu Pani, bukan desa atau Pemkab Lumajang. Dampak ekonominya nyaris nol,” kata Agus, Kamis (8/5/2025).

Menurutnya, pengelolaan sepihak oleh TNBTS menutup peluang pemerintah daerah untuk mengoptimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan memajukan sektor pariwisata.

Baca Juga : Agus Setiawan Beri Penjelasan Mengenai Fokus Pemkab Lumajang dalam Pengadaan Motor Operasional untuk Desa

“Ini bukan hanya soal aset, tapi soal tata kelola yang tidak inklusif. Kita seperti hanya menyumbang tanpa menerima manfaat apa pun, buktinya Amphitheater Ranu Pani hingga sekarang jarang digunakan”, ujarnya.

Agus menambahkan bahwa kebijakan pengelolaan kawasan yang terlalu tertutup menyulitkan masyarakat dan pemerintah lokal untuk terlibat dalam pengembangan kawasan Ranu Pani.

“Dengan anggaran sebesar itu, seharusnya masyarakat juga mendapatkan dampak ekonomi. Tapi kenyataannya, kita hanya jadi penonton,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti perlunya transparansi dalam penggunaan anggaran pembangunan pariwisata. Ia khawatir jika pola serupa terus berulang, maka pembangunan hanya menjadi proyek seremonial tanpa dampak jangka panjang.

Hingga berita ini ditulis, pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Lumajang belum memberikan pernyataan resmi. Upaya konfirmasi melalui sambungan telepon belum mendapatkan respons. (Jaya)

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ambulans Kecelakaan Saat Angkut Jenazah dari Bali ke Malang, Kerugian Rp20 Juta

4 Juli 2025 - 20:10 WIB

Pecah Ban, Ambulans Angkut Jenazah di Jalur Lintas Selatan Lumajang Kecelakaan Tunggal

4 Juli 2025 - 19:42 WIB

Realisasi Pendapatan Probolinggo Tembus 102,90%

4 Juli 2025 - 16:01 WIB

Surabaya Terapkan Program Pembinaan 7 Hari Pascasweeping Remaja

4 Juli 2025 - 15:12 WIB

Pemkot Malang Intensifkan Lobi ke Pusat, Revitalisasi Pasar Besar Jadi Prioritas Usai Insiden Dinding Roboh

4 Juli 2025 - 14:46 WIB

511 Pendekar PSHT Disahkan, Bupati Lumajang: Nilai Luhur Jadi Penyangga Harmoni Sosial

4 Juli 2025 - 12:12 WIB

Trending di Daerah