Bupati Lumajang Tegaskan: Pendidikan Harus Maju Tapi Tetap Berakar pada Budaya - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
EDITORIAL | Birokrasi Lemot, Anggaran Mandek, Moral ASN Rapuh: Saatnya Indah Masdar Lakukan Bersih-Bersih di Lumajang Bunda Indah: Santri Masa Kini Harus Jadi Pelopor Peradaban yang Berakar pada Moral dan Nasionalisme Bunda Indah Gaungkan “Nguri-Nguri Budaya Jawa”: Sekolah Jadi Ruang Cerdas yang Berakar pada Kearifan Lokal Santri Lumajang Gelar Aksi Damai: Meneguhkan Nilai Pesantren dan Etika Publik “Gema Berbaris” Lumajang: Mencetak Generasi Madrasah yang Cerdas, Religius, dan Nasionalis

Daerah · 16 Mei 2025 08:35 WIB ·

Bupati Lumajang Tegaskan: Pendidikan Harus Maju Tapi Tetap Berakar pada Budaya


 Bupati Lumajang Tegaskan: Pendidikan Harus Maju Tapi Tetap Berakar pada Budaya Perbesar

LUMAJANG – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Kabupaten Lumajang menjadi ajang refleksi untuk memperkuat arah pendidikan masa depan yang adaptif, berkarakter, dan tetap berakar pada budaya lokal.

Dalam apel yang berlangsung di Stadion Klakah Putra, Kecamatan Klakah, Kamis (15/5/2025), Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah) menyampaikan pesan penting: pendidikan tidak boleh kehilangan jati diri meskipun harus mengikuti perkembangan zaman.

Budaya Lokal Harus Menjadi Bagian dari Kurikulum

Setelah memimpin apel, Bunda Indah menandatangani Prasasti Hardiknas sebagai simbol komitmen bersama untuk memperkuat pendidikan karakter dan budaya. Tahun ini, Hardiknas mengangkat tema: “Dengan Semangat Pendidikan Kita Gali Potensi Budaya Lumajang Melalui Pembiasaan Tari Daerah.”

Bunda Indah menjelaskan bahwa budaya bukan sekadar warisan masa lalu. Budaya harus hadir dalam sistem pendidikan sebagai sumber nilai dan identitas.

“Kemajuan teknologi tidak boleh membuat generasi muda kehilangan akar. Kita harus cerdas secara intelektual, kuat secara moral, dan bangga pada budaya kita,” ujar Bunda Indah.

Pendidikan Modern Butuh Kolaborasi dan Identitas

Menurutnya, pendidikan tidak hanya soal pelajaran di kelas, tapi juga membentuk manusia utuh. Guru harus menjadi agen pelestari budaya sekaligus inovator pendidikan.

Ia juga menegaskan pentingnya peran semua pihak. Sekolah, orang tua, dan pemerintah harus berjalan beriringan membangun sistem pendidikan yang berpihak pada karakter dan kearifan lokal.

Penampilan Tari Glipang Jadi Sorotan

Untuk mendukung pesan tersebut, ratusan anak-anak dari TK dan PAUD menampilkan Tari Glipang, tarian khas Lumajang yang menjadi simbol edukasi budaya sejak dini. Penampilan ini disambut antusias oleh peserta apel dan tamu undangan.

Pendidikan Tak Boleh Lepas dari Akar Daerah

Sebagai penutup, Bunda Indah kembali menekankan bahwa pendidikan harus relevan dengan tantangan zaman, namun tidak boleh melupakan jati diri.

“Kami ingin pendidikan di Lumajang melahirkan generasi yang cerdas, mandiri, dan tetap bangga dengan budayanya sendiri,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Temuan Hidrogen Peroksida di Lokasi Pengolahan Limbah Tambang Emas Picu Kekhawatiran Warga

17 November 2025 - 16:00 WIB

Pengelolahan Tambang Emas di Lumajang Tak Kantongi Izin

17 November 2025 - 15:55 WIB

Limbah Tambang Emas Resahkan Warga Pasirian Lumajang

17 November 2025 - 15:47 WIB

Ini 9 Pelanggaran yang Diburu dalam Operasi Zebra Semeru 2025

17 November 2025 - 15:33 WIB

Angka Kemiskinan Lumajang 2025 Turun Jadi 8,60 Persen, Terendah dalam Lima Tahun

16 November 2025 - 10:04 WIB

Geobag dan Geotek Jadi Andalan di Perbaikan Darurat Tanggul Regoyo

15 November 2025 - 13:42 WIB

Trending di Daerah