Lumajang, – Sabtu pagi, sekitar 25 anggota TNI dari Batalyon 527 Lumajang dikerahkan untuk membantu warga Dusun Sumber Langsep yang terisolasi akibat banjir lahar hujan Gunung Semeru.
Mereka secara bergantian menggendong siswa Sekolah Dasar yang hendak berangkat sekolah agar bisa menyeberangi aliran sungai yang deras dan berbahaya tanpa risiko terseret banjir lahar.
Para siswa mengaku senang dan merasa terbantu dengan bantuan anggota TNI tersebut, karena biasanya mereka harus digendong oleh orang tua melewati sungai yang cukup deras. Salah satu siswi SD Negeri Jugosari 3, Nia, dan Farid, siswa SD yang sama, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan tersebut.
“Terimakasih pak TNI, dengan bantuan ini, kami bisa bersekolah dengan nyaman,” ungkapnya.
Selain membantu menyeberang, anggota TNI juga bergotong royong bersama warga mengumpulkan batu untuk membuat jembatan alternatif.
Hal ini bertujuan memperlancar akses warga yang selama ini terganggu oleh tumpukan material banjir lahar berupa batu dan pasir di jembatan limpas yang biasa digunakan.
Kepala Desa Jugosari, Mahmudi, mengapresiasi upaya TNI yang membantu memulihkan aktivitas warga di dusun tersebut. “Dengan adanya bantuan dari TNI, para siswa – siswi ini dapat disebrangi dengan sangat mudah, saya sangat berterimakasih kepada pak TNI,” ujarnya.
Serka Novi Wahyu, Babinsa Desa Jugosari yang memimpin bantuan ini, sudah tiga tahun bertugas di desa tersebut dan rutin turun tangan saat banjir lahar terjadi.
Ia mengaku senang bisa membantu anak-anak agar sampai sekolah dengan selamat dan pakaian tetap kering, karena arus sungai yang deras sangat berbahaya bagi anak-anak SD yang harus menyeberang sendiri.
Banjir lahar hujan Gunung Semeru yang terjadi beberapa waktu lalu menyebabkan debit air sungai meningkat dan membawa material vulkanik yang menumpuk di jembatan, sehingga menghambat aktivitas warga. “Alat berat dikerahkan untuk membersihkan material tersebut agar akses transportasi kembali lancar,” jelasnya.
Aksi heroik dan kepedulian anggota TNI ini mendapat apresiasi dari masyarakat setempat, sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman bagi para orang tua yang khawatir akan keselamatan anak-anak mereka saat berangkat sekolah di tengah kondisi alam yang sulit.
Tinggalkan Balasan