Lensawarta.com, – Petugas SAR dan kepolisian terus melakukan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali.
Hingga Kamis pagi, 18 penumpang berhasil ditemukan di perairan Bali Selatan, namun dua di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara 16 lainnya selamat dan sedang menjalani proses identifikasi serta penanganan medis di Posko Gilimanuk.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Rama Samtama Putra menjelaskan bahwa informasi terbaru diperoleh melalui koordinasi dengan Polsek Jembrana yang juga membentuk tim Satgas pencarian.
Korban ditemukan sekitar 30 menit sebelum konferensi pers di daerah Tabuhan, pesisir Bali bagian selatan. “Ini masih proses identifikasi, termasuk apakah korban mengenakan pelampung atau menggunakan sekoci saat ditemukan,” katanya, Kamis (3/7/25).
Fokus utama tim penyelamat saat ini adalah terus mencari korban lainnya yang masih hilang. Rama mengungkapkan bahwa kronologi lengkap penemuan korban masih belum diketahui secara rinci dan data jumlah korban yang ditemukan masih akan terus diupdate.
Seluruh korban yang berhasil ditemukan langsung dievakuasi ke Posko Gilimanuk untuk pendataan identitas dan mendapatkan perawatan medis, terutama bagi yang mengalami luka atau kondisi lemah akibat terombang-ambing di laut.
“Semua korban sementara dibawa ke posko Gilimanuk,” tambah Rama.
Untuk diketahui, KMP Tunu Pratama Jaya dilaporkan tenggelam pada Rabu malam, 2 Juli 2025, sekitar pukul 23.35 WIB saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Sebelum tenggelam, kapal sempat melaporkan mengalami kebocoran di ruang mesin dan blackout pada pukul 00.19 WITA. Kapal kemudian terbalik dan hanyut ke arah selatan perairan Selat Bali.
Kapal ini membawa total 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta puluhan kendaraan. Cuaca dengan ombak setinggi 1,7 hingga 2,5 meter diduga turut menjadi faktor penyebab kecelakaan laut ini.
Sementara itu, di pesisir Jembrana, empat jenazah korban yang diduga penumpang KMP Tunu Pratama Jaya ditemukan terdampar dan langsung diidentifikasi oleh petugas. RSU Negara juga merawat dua korban selamat yang mengalami keluhan kesehatan.
Kisah pilu juga datang dari keluarga korban, seperti pasangan pengantin baru asal Banyuwangi yang menjadi korban dalam musibah ini. Sang istri meninggal dunia, sementara suaminya berhasil selamat dan masih dalam perawatan medis.
Tim SAR gabungan bersama Basarnas terus mengerahkan kapal RIB dan peralatan penyelamatan lainnya untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi korban di tengah kondisi cuaca yang mulai membaik sesuai prediksi BMKG.
Tinggalkan Balasan