Harapan baru menyinari keluarga kecil di Dusun Nyioran, Desa Kaliboto Lor, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang. Evan Kamyel Syahputra, seorang anak dengan penyakit jantung bawaan (jantung biru), akan menjalani operasi jantung gratis di India.
Operasi ini terlaksana berkat dukungan Little Heart Foundation (LHF), sebuah organisasi internasional yang aktif membantu anak-anak dari negara berkembang. LHF membiayai seluruh tindakan medis, termasuk operasi yang kompleks dan berisiko tinggi.
Selain itu, LHF juga mengembangkan sistem rujukan luar negeri yang responsif dan terstruktur bagi pasien dari Indonesia. Sistem ini menjadi solusi alternatif ketika fasilitas di dalam negeri belum mampu menangani kasus-kasus khusus.
Komunitas lokal Amal Membantu Sesama (AMS) turut memainkan peran penting. Bersama para relawan seperti Mbak Niken, AMS menggalang dana dan mendampingi keluarga Evan dalam proses pengobatan. Mereka membantu pembiayaan transportasi dan akomodasi yang tidak ditanggung oleh LHF.
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), menyampaikan apresiasi atas kolaborasi luar biasa ini saat mengunjungi keluarga Evan pada Jumat (4/7/2025). Ia menekankan bahwa kerja sama lintas batas ini menunjukkan solidaritas yang nyata.
“Biaya operasi memang ditanggung pihak luar negeri, namun perjalanan dan akomodasi didukung oleh donatur lokal melalui AMS. Ini membuktikan bahwa solidaritas mampu menembus batas negara dan sosial,” ujar Bunda Indah.
Harapan Nasional: Rintisan Sistem Rujukan Luar Negeri untuk Pasien Tak Mampu
Kisah Evan tidak hanya mengharukan, tetapi juga membuka jalan untuk lahirnya model sistem rujukan internasional berbasis kemanusiaan. Sistem ini memungkinkan pasien dari keluarga prasejahtera memperoleh akses pengobatan terbaik, bahkan di luar negeri.
Lebih lanjut, Bunda Indah berharap agar semakin banyak pasien serupa bisa mendapatkan manfaat dari skema serupa. “Kita bisa dorong model ini lewat kerja sama internasional maupun penguatan sistem rujukan dalam negeri,” tegasnya.
Sementara itu, inisiatif ini sekaligus menjadi simbol transformasi cara pandang terhadap layanan kesehatan yang inklusif dan adil. Anak-anak dari desa terpencil pun berhak mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik, tanpa harus terkendala biaya atau jarak.
Di sisi lain, kolaborasi antara LHF dan AMS menunjukkan bagaimana komunitas lokal dan lembaga global dapat bersatu demi menyelamatkan satu nyawa.
Kisah Evan bukan sekadar cerita pribadi, tetapi narasi besar tentang masa depan layanan kesehatan Indonesia.
Tinggalkan Balasan