Ranu Kumbolo Membeku, Petualangan di Atas Salju Tropis - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat

Pariwisata · 26 Jul 2025 10:14 WIB ·

Ranu Kumbolo Membeku, Petualangan di Atas Salju Tropis


 Ranu Kumbolo Membeku, Petualangan di Atas Salju Tropis Perbesar

Lumajang, – Di ketinggian sekitar 2.400 meter di atas permukaan laut, tersembunyi sebuah permata alam yang setiap musim kemarau berubah menjadi lanskap menakjubkan Ranu Kumbolo.

Danau berair jernih ini, yang biasa jadi tempat singgah para pendaki Gunung Semeru, kini diselimuti keheningan dan keindahan yang beku.

Saat suhu menyentuh titik 0 derajat Celsius, embun yang biasanya tak terlihat berubah menjadi butiran es tipis. Rumput-rumput di sekitar danau memutih, seperti disapu salju tipis.

Kabut tipis menyelimuti air danau, dan sinar matahari pagi memantulkan kilauan dari setiap tetes embun yang membeku menghadirkan suasana layaknya musim dingin di luar negeri, namun berada di jantung Pulau Jawa.

“Rasanya seperti berkemah di atas salju. Semua serba putih saat pagi hari,” cerita Roni, seorang pendaki asal Malang yang baru saja turun dari jalur Semeru, Sabtu (26/5/25).

Baca juga: Sopir Tabrak Rumah di Lumajang Masih Buron, Mobil Ditemukan Tanpa Pelat Nomor

Bagi banyak pendaki, momen ini adalah impian. Berkemah di tepi Ranu Kumbolo saat suhu turun ekstrem memang jadi tantangan tersendiri, tapi juga menghadirkan pengalaman yang tak tertandingi.

Suara angin malam, udara beku yang menggigit kulit, dan pemandangan yang sulit dilukiskan semuanya membentuk petualangan yang melekat seumur hidup.

Namun, keindahan ini datang dengan risiko. Balai Besar TNBTS mengingatkan semua wisatawan untuk tidak meremehkan suhu ekstrem. Jaket tebal, sleeping bag yang tahan suhu rendah, alas tidur insulasi, hingga perlengkapan darurat adalah bekal wajib.

Baca juga: Menyeduh Senja di Kaki Semeru, Eksplorasi Tempat Ngopi Dengan Pemandangan Langsung ke Gunung Tertinggi di Jawa

“Suhu bisa turun drastis, terutama menjelang subuh. Jangan sampai keindahan ini justru berujung pada kondisi darurat seperti hipotermia,” kata pihak TNBTS dalam keterangannya.

Maka, bagi para pecinta alam dan petualang, Ranu Kumbolo di musim embun beku bukan sekadar tempat berkemah melainkan ritual pendakian yang penuh makna dan pembuktian diri. Dinginnya menusuk, tapi kenangan yang ditinggalkan selalu hangat di hati.

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Turis Cina Cedera di Tumpak Sewu, diurut Sangkal Putung Lumajang

30 September 2025 - 09:38 WIB

Dulu Semua Orang Tahunya Jember, Mohammad Fawait:  Sekarang Kita Harus Sadar

28 September 2025 - 18:25 WIB

Glamping, Camper Van, Hingga Taman Bunga, Wisata Pronojiwo Siap Saingi Wisata Buatan

27 September 2025 - 10:12 WIB

Lavatur Sumeru Bangkit! 150 Jeep Wisata Dukung UMKM dan Kurangi Pengangguran di Pronojiwo

27 September 2025 - 10:03 WIB

Lavatur Jadi Surga Wisata Jeep Petualangan di Lereng Gunung Semeru

26 September 2025 - 18:30 WIB

Bukan di Amerika, Niagara Ini Ada di Lumajang! Apa Rahasianya Makin Diburu Wisatawan Dunia?

26 September 2025 - 17:50 WIB

Trending di Pariwisata