Surabaya, – Sebanyak 2.608 personel gabungan dari Polrestabes Surabaya dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa ribuan buruh yang berlangsung di depan Kantor Gubernur Jawa Timur, Kamis (28/8/25).
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Luthfi Sulistiawan, menegaskan bahwa seluruh personel yang bertugas diminta untuk mengedepankan pendekatan humanis, profesionalisme, dan tidak terpancing provokasi selama aksi berlangsung.
Baca juga:
“Tugas kita adalah melayani dan mengamankan seluruh kegiatan agar semuanya berlangsung aman, kondusif, dan tidak menimbulkan situasi yang tidak diinginkan,” kata Luthfi.
Dalam arahannya, Luthfi menekankan agar anggotanya tidak bertindak reaktif dan tetap mengayomi para buruh yang menyampaikan aspirasi mereka. Ia juga memastikan bahwa personel pengamanan tidak dibekali senjata api maupun zat berbahaya.
Baca juga: 792 Pelajar SD di Banyuwangi Terindikasi Perokok Aktif
“Emosi harus dibuang jauh-jauh. Jika ada suara-suara atau provokasi, anggap saja angin lalu. Peran kita adalah menjadi pengayom masyarakat,” tambahnya.
Aksi yang melibatkan ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja ini dipusatkan di Gedung Negara Grahadi, setelah sebelumnya massa berkumpul di sejumlah titik, seperti Bundaran Waru.
Polisi pun menerapkan rekayasa lalu lintas di beberapa ruas jalan utama untuk menghindari kemacetan, khususnya di jalur menuju pusat kota.
Selain pengamanan terbuka dan tertutup, petugas juga melakukan pemeriksaan ketat terhadap massa aksi. Hal ini bertujuan untuk mencegah masuknya barang-barang berbahaya seperti bensin, ban bekas, senjata tajam, atau batu yang dapat memicu gangguan keamanan.
“Kami pastikan tidak ada kelompok tertentu yang menunggangi aksi ini untuk membuat suasana tidak kondusif. Semua harus berlangsung aman dari awal hingga akhir,” tegas Luthfi.
Dengan pendekatan yang persuasif, Kapolrestabes berharap seluruh rangkaian aksi berjalan damai dan menjadi bagian dari praktik demokrasi yang sehat.
“Kita layani saudara-saudara kita yang ingin menyampaikan aspirasi dengan penuh kesabaran. Tidak ada penggunaan senjata api, dan semua anggota harus tetap dalam ikatan regu, tidak bergerak sendiri-sendiri,” ujarnya.
Sebagai penutup, Luthfi mengajak seluruh jajaran untuk menjadikan tugas pengamanan ini sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.
“Mudah-mudahan apa yang rekan-rekan darma baktikan hari ini untuk negara menjadi amal ibadah,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan