Siswa Bawa Pulang Makanan Gratis, Ternyata Sedang Puasa - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025 Pundungsari Park Hadirkan Wahana Baru, Liburan Keluarga Kini Lebih Seru dan Terjangkau Program MBG Lumajang: Dari Pasrujambe, Suapan Bergizi Lahirkan Harapan Generasi Emas Pemkab Lumajang Segarkan Motor Dinas Desa, Layanan Publik Lebih Cepat Cold Storage Perkuat Rantai Pasok Pisang Lumajang ke Pasar Modern

Nasional · 15 Sep 2025 18:45 WIB ·

Siswa Bawa Pulang Makanan Gratis, Ternyata Sedang Puasa


 Siswa Bawa Pulang Makanan Gratis, Ternyata Sedang Puasa Perbesar

Lumajang, – Viral di media sosial kabar mengenai siswa di salah satu sekolah dasar Islam di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, yang membawa pulang makanan bergizi gratis dari sekolah.

Isu ini memicu dugaan adanya penolakan terhadap kualitas makanan yang disediakan. Namun, Bupati Lumajang, Indah Amperawati, langsung angkat bicara mengenai isu tersebut.

Menurut, siswa yang membawa pulang makanan tersebut sedang menjalani ibadah puasa sunah, bukan karena menolak atau tidak menyukai makanan yang diberikan.

Hal ini ia sampaikan setelah melakukan peninjauan langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Klakah, Senin (15/9/25).

Baca juga: Ruang Usaha Rakyat Jadi Sumber Solidaritas Baru di Lumajang

“Kenapa ada yang minta dibawa pulang itu karena siswanya puasa, hari Kamis pada minggu pertama. Jadi bukan karena anak-anak tidak mau makan,” jelas wanita yang akrab disapa Bunda Indah itu.

Namun, dalam sidaknya, ia membenarkan ada keluhan soal kualitas salah satu komponen makanan, yaitu buah-buahan. Ia menyebutkan buah melon yang disajikan memang sudah tidak segar dan memiliki rasa asam.

Baca juga: 23 Ambulans Dikerahkan Evakuasi Korban Kecelakaan Bus Maut Rombongan RSBS Jember

“Ternyata dibuahnya ini apa, melon agak asem-asem. Saya kemudian mengeceknya dan bilang ke ketua dapur, melon sudah tidak usah digunakan lagi. Buahnya diganti yang lain saja,” ungkapnya.

Ia menyebut penyebab ketidaksegaran buah kemungkinan karena waktu persiapan yang terlalu dini, yakni pada pukul 02.00 dini hari. Menurutnya, buah yang mudah rusak sebaiknya tidak lagi digunakan karena berisiko menurunkan kualitas menu.

“Ini motong buah jam 2 pagi dan itu termasuk tengah malam. Lalu buah yang cepat busuk tidak boleh lagi,” tambahnya.

Sebagai solusi untuk siswa yang sedang berpuasa, Bupati Indah juga mengusulkan agar pihak dapur dan sekolah menyediakan makanan alternatif yang bisa dibawa pulang dan dikonsumsi setelah waktu berbuka.

“Ini hanya soal komunikasi antara SPPG dan sekolah. Apakah ini nanti maunya diganti roti kering, susu misalnya, atau bagaimana,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Terbang dari Jember ke Jakarta Kini Lebih Mudah, Tiket Sudah Bisa Dipesan via WhatsApp

15 September 2025 - 11:54 WIB

Cuaca Ekstrem Ancam Jawa Tengah & Jawa Timur, Waspada Hujan Lebat 15–18 September 2025

14 September 2025 - 15:38 WIB

Gunung Semeru Erupsi, Kolom Abu Capai 300 Meter ke Barat Daya

13 September 2025 - 15:46 WIB

6.000 ASN dan Ribuan RT/RW Bergerak, Surabaya Bangun Sistem Keamanan Kolektif

12 September 2025 - 18:50 WIB

Banjir Bali Lumpuhkan Angkutan Antarprovinsi, Biaya Bus Naik, Penumpang Turun 50 Persen

11 September 2025 - 20:08 WIB

Banjir Lahar Semeru Lumpuhkan Sekolah: Hanya 21 Siswa yang Masuk dari Total 86 di SDN Jugosari 3

11 September 2025 - 19:51 WIB

Trending di Nasional