Jember, – Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember mengambil langkah tegas dalam mengusut dugaan korupsi pengadaan makanan dan minuman (mamin) pada program Sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Sosperda) dengan mengajukan permohonan audit kerugian negara kepada Tim Auditor Internal Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Jember, Ivan Praditya Putra, mengatakan permohonan audit tersebut bertujuan untuk menentukan besaran kerugian negara berdasarkan bukti-bukti yang sudah dikumpulkan selama proses penyidikan.
“Kami sudah mengajukan proses penghitungan kerugian keuangan negara dan menyerahkan data serta bukti yang dibutuhkan oleh tim auditor internal Kejati Jatim,” katanya, Minggu (21/9/25).
Baca juga: Harga Cabai di Surabaya Naik, Pemkot Sigap Jaga Kestabilan Harga Lewat Pengawasan dan Pasar Murah
Kasus ini telah naik status dari penyelidikan ke penyidikan sejak 17 Juli 2025, dengan potensi kerugian negara mencapai Rp 5,6 miliar.
Hingga saat ini, tim penyidik telah memeriksa puluhan saksi yang terdiri dari unsur DPRD Jember, panitia lokal, penyedia jasa, dan pihak terkait lainnya. Pada 17 September 2025 saja, sebanyak 36 saksi sudah diperiksa, dan 14 saksi tambahan dipanggil pada hari yang sama.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Jembatan Semi Permanen, Harapan Baru untuk Warga Empat Desa Lumajang
Ivan juga menjelaskan penyidikan terus berlanjut dengan pemanggilan saksi secara bertahap dan keterbukaan kepada media mengenai perkembangan kasus.
“Progres penyidikan akan kami laporkan secara berkala kepada media,” katanya.
Selain itu, tim penyidik telah melakukan penyitaan sejumlah rekening bank milik pihak swasta yang diduga terlibat dalam pengadaan konsumsi tersebut.
Tinggalkan Balasan