Lumajang, – Siapa sangka dari Dusun Joho, Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, tumbuh inovasi yang menyegarkan, melon manis hasil budidaya organik, tanpa ketergantungan penuh pada pupuk kimia.
Melalui tangan-tangan kreatif petani yang tergabung dalam Kelompok Petani Inovatif (KOPI), pertanian organik bukan hanya wacana tetapi telah menjadi kenyataan yang bisa dirasakan, dicicipi, dan dinikmati.
Baca juga: Patroli Malam Wabup Lumajang di Poskamling Sinergi Warga, TNI, dan Polri Cegah Pencurian Ternak
Dalam kunjungan lapangannya, Bupati Lumajang Indah Amperawati mencicipi langsung buah melon hasil tanam KOPI yang menggunakan pupuk organik berbasis mikroorganisme lokal (MOL), tanah bambu, molase, dan dekomposer.
Baca juga: Temuan 9 Kasus Campak, Dinkes Kota Malang Langsung Lakukan Pelacakan dan Survei Lokasi
“Melon ini manis dan enak. Ini bukti bahwa pertanian ramah lingkungan bisa menghasilkan produk berkualitas tinggi. Namun tentu dibutuhkan ketelatenan, kesabaran, dan inovasi yang berkelanjutan,” kata Indah, Minggu (28/9/25).
Ketua KOPI, Asmui, menjelaskan bahwa formula pupuk organik yang dikembangkan kelompoknya mampu menekan penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen.
Kombinasi MOL dan bahan lokal terbukti meningkatkan kesehatan tanah dan tanaman, tanpa mengorbankan hasil panen.
“Awalnya kami coba bertahap, mencampurkan dengan pupuk kimia. Tapi sekarang, hasilnya justru lebih bagus dari sebelumnya,” ujarnya.
Tinggalkan Balasan