Lumajang, – Dengan pengawasan ketat dari wasit nasional hingga internasional, Turnamen Catur Bupati Lumajang 2025 berjalan lancar tanpa satu pun pelanggaran. Penerapan regulasi yang disiplin dan profesional menciptakan suasana pertandingan yang tertib, nyaman, dan berstandar internasional.
Wasit Internasional sekaligus Wakil Ketua Percasi Jawa Timur, Yusuf Santriyono, mengatakan seluruh rangkaian pertandingan berlangsung aman dan terkendali. Hal itu tak lepas dari penerapan aturan yang ketat oleh panitia dan wasit yang bertugas.
“Pelaksanaan turnamen ini berjalan lancar, tertib, dan seluruh pemain merasa nyaman karena ada regulasi yang mengikat. Dengan adanya aturan itu, para pemain tidak berani melakukan pelanggaran,” jelas Yusuf.
Salah satu aturan yang paling ketat adalah larangan membawa handphone ke dalam ruang pertandingan. Menurut Yusuf, hal itu mengikuti standar kompetisi internasional, di mana penggunaan ponsel di area permainan merupakan pelanggaran serius.
“Di turnamen ini, handphone tidak boleh dibawa ke dalam ruangan. Kadang pemain menggunakan ponsel sebagai timer, dan itu dilarang keras di level internasional. Alhamdulillah, sampai babak keempat tidak ada pelanggaran apa pun,” ujarnya.
Baca juga:Piala Bupati Lumajang Cup Masuk Kategori Kejuaraan Catur Bintang Tiga Nasional
Yusuf juga menambahkan, keberhasilan menciptakan suasana kompetisi yang disiplin tidak lepas dari peran wasit-wasit profesional yang diturunkan oleh Pengurus Provinsi (Pengprov) Percasi Jawa Timur. Bahkan, hadir pula wasit internasional dari luar daerah yang datang khusus untuk meninjau dan menilai antusiasme peserta serta kualitas pelaksanaan di Jawa Timur.
Keberhasilan Turnamen Catur Bupati Lumajang menjadi contoh bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi olahraga dapat melahirkan kompetisi yang tidak hanya menjunjung prestasi. “Tetapi juga menjadikan sportivitas dan kedisiplinan sebagai budaya utama,” jelasnya.
Yusuf berharap, dengan keberhasilan ini, event serupa bisa terus digelar secara rutin dan bahkan berkembang ke tingkat nasional maupun internasional.
“Kami berharap ini bisa menjadi agenda tahunan. Kalau dilakukan secara konsisten, Lumajang bisa menjadi tuan rumah event besar yang menjadi contoh bagi daerah lain,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan