Lumajang, – Hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur Lumajang, Sabtu (1/11/2025) malam, membuat ratusan warga di delapan kecamatan terisolasi. Material longsor menutup jalan dan banjir merendam permukiman, memaksa warga bertahan di rumah menunggu bantuan datang.
Cuaca ekstrem tersebut memicu bencana beruntun di Kecamatan Padang, Sukodono, Kedungjajang, Lumajang, Candipuro, Pronojiwo, Tempursari, dan Pasirian.
Kondisi ini membuat akses antarwilayah lumpuh dan sejumlah pemukiman terdampak banjir hingga setinggi satu meter.
Di Kecamatan Sukodono dan Candipuro, air mulai menggenangi rumah warga sejak malam hari. Sebagian warga memilih mengungsi ke rumah kerabat yang lebih tinggi, sementara lainnya tetap bertahan sambil menunggu bantuan logistik.
Baca juga: Senduro Siap Jadi Kota Wisata Baru: Tiap Desa Punya Daya Tarik Sendiri
“Sampai pagi air belum surut. Jalan di depan rumah juga tertutup genangan, kami belum bisa keluar,” ujar Nur Aini, warga Desa Kutorenon, Sukodono, Minggu (2/11/2025).
Sementara itu, di wilayah perbukitan seperti Kecamatan Padang dan Kedungjajang, longsor menutup sejumlah ruas jalan vital.
Baca juga:Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Tiga RW di Lumajang, Warga Mulai Dievakuasi
Longsor dengan tinggi delapan meter dan lebar sekitar 20 meter menutup akses antara Desa Padang dan Mojo, sedangkan material longsor di Dusun Gondang, Kedungjajang, menutup jalan penghubung Dadapan–Gucialit.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, mengatakan bahwa bencana hidrometeorologi kali ini terjadi hampir bersamaan di berbagai titik, dengan tingkat kerusakan yang beragam.
“Dampak cuaca ekstrem menyebabkan bencana di delapan kecamatan, mulai dari banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang. Beberapa akses jalan tertutup total, dan kami masih menunggu alat berat untuk pembersihan,” jelasnya saat meninjau lokasi bencana di Desa Kutorenon, Sukodono.
BPBD Lumajang telah menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi selama tujuh hari, mulai 1 hingga 7 November 2025. Penetapan ini dilakukan untuk mempercepat penanganan di lapangan, termasuk evakuasi warga terdampak, pembersihan material longsor, serta penyaluran bantuan logistik.
“Kami sudah mengirimkan tim asesmen dan melakukan koordinasi dengan dinas terkait. Fokus kami saat ini adalah membuka akses jalan dan mendistribusikan bantuan bagi warga yang terisolasi,” jelasnya.
Tinggalkan Balasan