Turun ke Level Siaga, Tapi Fasilitas Mitigasi Semeru Justru Rusak Parah - Lensa Warta

Menu

Mode Gelap
Wakil Bupati Lumajang: Jaga dan Kelola Tanah dengan Bijak demi Masa Depan Kepemilikan Tanah Resmi Perkuat Produktivitas dan Peluang Ekonomi Masyarakat Desa Bades Pemkab Lumajang Salurkan Dana Tunggu Hunian, Bupati Pastikan Pemulihan Penyintas Semeru Terus Dikawal Lumajang Salurkan Rp1,2 Juta BLT DBHCHT untuk Kebutuhan Pokok dan Pendidikan Anak Lumajang Toreh Prestasi: Forikan Berperan Aktif Turunkan Stunting dan Perkuat Gizi Anak

Nasional · 1 Des 2025 14:17 WIB ·

Turun ke Level Siaga, Tapi Fasilitas Mitigasi Semeru Justru Rusak Parah


 Turun ke Level Siaga, Tapi Fasilitas Mitigasi Semeru Justru Rusak Parah Perbesar

Lumajang, – Status Gunung Semeru memang telah diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga), namun kondisi mitigasi di lapangan justru memprihatinkan. Sebanyak 80 persen sistem peringatan dini (EWS) dilaporkan rusak, membuat kesiapsiagaan masyarakat di lereng Semeru berada pada titik kritis.

Kepala Pelaksana BPBD Lumajang, Isnugroho, menyebut dua unit EWS berupa sirene di Desa Sumberurip dan Supiturang tidak lagi berfungsi setelah diterjang awan panas. Padahal, alat tersebut merupakan garda terdepan untuk memberikan alarm bahaya saat terjadi erupsi susulan atau aliran lahar hujan.

Kerusakan itu diperparah dengan matinya delapan kamera CCTV pemantau aktivitas Semeru dan satu pemancar radio BPBD. Dengan hilangnya kemampuan pemantauan visual dan komunikasi darurat, potensi keterlambatan informasi kepada warga semakin besar.

“Kita tidak bisa memberikan peringatan awal jika terjadi bencana lagi,” tegas Isnugroho, Senin (1/12/2025).

BPBD hanya mengandalkan komunikasi via telepon seluler untuk menyampaikan informasi perkembangan situasi gunung. Laporan kerusakan telah disampaikan kepada Bupati Lumajang, sementara tim Deputi 1 BNPB turun langsung mengecek kondisi di lapangan untuk mempercepat proses perbaikan.

Meski status gunung turun, PVMBG menegaskan bahwa ancaman Semeru belum berakhir. Warga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak, serta menjauhi sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer.

Di luar batas tersebut, masyarakat tetap diminta berhati-hati karena awan panas dan aliran lahar berpotensi menjangkau hingga 17 kilometer.

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Risiko Tinggi, Pemkab Lumajang Kembali Tawarkan Relokasi bagi Warga Sumberlangsep

8 Desember 2025 - 12:13 WIB

PVMBG Ingatkan Warga: Jauhi Besuk Kobokan dan Sempadan Sungai Hingga 17 Km

8 Desember 2025 - 08:43 WIB

Posko Terintegrasi Pantau Kondisi Sungai secara Real Time untuk Antisipasi Lahar

8 Desember 2025 - 08:27 WIB

Lumajang Perkuat Sistem Mitigasi Semeru untuk Kurangi Risiko Bencana Berulang

8 Desember 2025 - 08:03 WIB

Tidak Hanya Rumah, Masjid dan Lahan Perkebunan Warga Jugosari Tertimbun Lahar Semeru

8 Desember 2025 - 07:33 WIB

Warga Sumberlangsep Pilih Bertahan di Zona Rawan, Meski Lahar Semeru Menyapu Dusun

7 Desember 2025 - 20:00 WIB

Trending di Nasional