Lumajang, – Aktivitas Gunung Semeru kembali meningkat, tercatat 24 letusan dengan tinggi asap 300-1000 meter pada tanggal 9 Desember 2025. Selain itu, 5 kali guguran lava mengalir dengan jarak 700-1000 meter ke arah Besuk Kobokan, membuat status gunung tetap berada di Level III (Siaga).
Badan Penanggulangan Bencana dan PVMBG mencatat aktivitas kegempaan yang cukup signifikan sepanjang hari. Letusan tercatat 161 kali dengan amplitudo 10-22 mm, durasi 62-200 detik, sementara guguran lava 5 kali dengan amplitudo 2-10 mm. Aktivitas hembusan, tremor harmonik, dan gempa tektonik juga terpantau, menunjukkan gunung masih sangat dinamis.
Visual pengamatan menunjukkan Semeru jelas terlihat hingga kabut 0-II, dengan warna asap putih kelabu condong ke barat dan barat daya.
“Tidak ada asap kawah yang menandakan letusan besar, namun potensi bahaya tetap ada, terutama di sepanjang Besuk Kobokan,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, Rabu (10/12/2025).
PVMBG mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sejauh 13 km dari puncak, dan menjaga jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berisiko terkena awan panas, guguran lava, atau lahar. Selain itu, warga juga diingatkan tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah untuk menghindari lontaran batu pijar.
Sofian, menekankan pentingnya kewaspadaan bagi penduduk yang tinggal di lembah dan sungai berhulu dari puncak gunung, termasuk Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
“Meski visual gunung terlihat tenang, potensi awan panas dan lahar masih tinggi. Warga di daerah rawan harus selalu siap,” ujarnya.
Cuaca cerah hingga mendung dengan angin lemah hingga sedang dari utara, tenggara, dan barat daya, serta suhu udara 21-26°C, menjadi faktor yang memengaruhi persebaran abu dan gas vulkanik.
Tinggalkan Balasan