Lumajang, – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Lumajang, Agus Setiawan, mengajak para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk lebih aktif memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi dan membangun personal branding di era digital yang serba cepat.
Menurut Agus, di tengah perkembangan teknologi informasi, promosi konvensional sudah tidak lagi cukup untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok kini menjadi wadah strategis bagi pelaku usaha untuk memperkenalkan produk serta membangun hubungan dengan konsumen.
“Ketika kita memulai promosi di media sosial, membranding diri, memulainya ini yang susah. Tapi yang lebih sulit adalah menjaga konsistensi. Padahal, kalau kita bisa terus belajar dan konsisten membuat konten, hasilnya bisa luar biasa,” katanya.
Baca juga: Ketua Kadin Lumajang, Kunci Sukses di Era Digital Adalah Konsistensi dan Branding Diri
Agus menekankan pentingnya setiap pelaku usaha memiliki identitas atau ciri khas yang membedakan mereka dari kompetitor. Hal itu bisa ditunjukkan melalui gaya penyampaian, tampilan produk, maupun cara bercerita (storytelling) yang menarik di media sosial.
“Branding itu penting. Ada yang dikenal karena gaya bicara khasnya, ada juga yang karena penampilan uniknya. Itu semua membuat masyarakat mudah mengingat kita. UMKM pun harus punya keunikan sendiri,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menyoroti bahwa banyak pelaku UMKM masih ragu untuk tampil di depan kamera atau membuat konten karena kurang percaya diri. Padahal, menurutnya, setiap usaha memiliki cerita dan nilai yang bisa dibagikan kepada publik.
Baca juga:Digitalisasi Lumajang, Wifi Publik dan AI, Kesempatan Baru Bagi Generasi Muda
“Masyarakat sekarang senang dengan konten yang punya cerita. Jadi selain promosi, ceritakan juga perjalanan usaha, proses produksi, atau tantangan yang dihadapi. Dari situ, orang akan merasa lebih dekat dan percaya,” jelasnya.
Agus menyampaikan pentingnya konsistensi dalam membuat konten. Ia mencontohkan kreator sukses yang bisa memproduksi beberapa konten dalam sehari sebagai bukti keseriusan dalam membangun brand di dunia digital.
“Konten kreator yang berhasil itu bisa bikin lima sampai sepuluh konten sehari. Jadi kalau kita baru satu dua kali seminggu upload, ya hasilnya juga lambat. Konsistensi itu kunci,” tegasnya.
Kadin Lumajang, lanjut Agus, berkomitmen untuk terus mendukung UMKM lokal agar dapat beradaptasi dengan perubahan zaman melalui pelatihan digital marketing, workshop branding, dan pendampingan strategi promosi online.
“Kami ingin UMKM Lumajang tidak hanya kuat di pasar lokal, tapi juga bisa menembus pasar nasional bahkan internasional. Semua itu bisa dimulai dari membangun citra positif dan aktif di media sosial,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan