Lumajang – Di lereng Gunung Semeru, para pengrajin batu menemukan harta karun alam: Batu Akik Watu Semeru yang dikenal dengan nama “SELOWARAS”. Nama ini berasal dari kata Jawa “Selo” (batu) dan “Waras” (sembuh), menggambarkan harapan penyembuhan dan keselarasan.
Batu ini pertama kali diperkenalkan oleh Cak Sigit, seorang pengrajin batu asal Lumajang. Ia mengenalkan SELOWARAS sebagai batu yang bukan hanya indah, tetapi juga menyimpan energi penyembuhan dari lahar purba Semeru.
Secara visual, batu ini memiliki warna merah bata dengan totol-totol hijau. Warna merah melambangkan semangat dan kekuatan, sedangkan hijau menggambarkan ketenangan dan kesembuhan. Kombinasi warna ini menciptakan kesan seimbang antara panasnya energi vulkanik dan ademnya alam pegunungan.
Baca Juga : Cincin Akik Badar Besi Semeru Serat Merah: Merchandise Khas Lumajang Tembus Pasar Internasional
SELOWARAS cocok digunakan oleh siapa saja. Banyak pemakainya yang melaporkan merasa lebih sehat dan bertenaga. Beberapa bahkan merasakan pemulihan dari keluhan seperti pegal linu, sesak napas, dan tekanan darah tinggi. Batu ini dipercaya memperkuat sistem energi tubuh.
Tak hanya digunakan sebagai perhiasan, cincin dari batu ini mulai dilirik sebagai merchandise khas Lumajang. Harganya bisa mencapai satu juta rupiah per cincin. Bahkan, pembeli dari Malaysia dan Singapura mulai memburu batu langka ini.
Menurut Komunitas Watu Semeru, batu SELOWARAS hanya bisa ditemukan di Lumajang, tepatnya di endapan lahar purba Semeru. Keunikan dan filosofi kuat membuat batu ini tidak hanya bernilai estetis, tapi juga spiritual.
Pemerintah Kabupaten Lumajang diharapkan dapat mendorong potensi ini sebagai bagian dari industri kreatif dan wisata. SELOWARAS bukan sekadar batu, tapi juga warisan alam dan identitas daerah yang layak dipromosikan ke tingkat nasional dan internasional.
Tinggalkan Balasan